Berita Tulungagung Hari Ini

FAKTA Hutan Berubah Jadi Ladang Jagung, jadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan

Penyebab gundulnya hutan di Tulungagung karena alih lahan menjadi tanaman jagung. Akibatnya setiap turun hujan tidak ada pepohonan yang menahan air

Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANg.COM/David Yohanes
Tumpukan kayu dan bonggol bambu kiriman banjir dari wilayah Kecamatan Kalidawir akibat hujan yang gundul, menyebabkan Jembatan Junjung rusak, Selasa (17/12/2024) 

Jika pohon di wilayahnya tidak sesuai dengan ketentuan, maka hak penggarapan lahannya bisa dicabut.

“Pelaku yang mematikan pohon itu harus ditindak tegas. Bukan niatnya mau menghukum mereka, tapi jika kita tidak tegas, tidak akan ada perubahan,” katanya.

Saat ini para penggarap lahan ini terlalu nyaman dengan menanam jagung.

Mereka tidak peduli penggundulan hutan untuk menanam jagung sudah menciptakan bencana alam.

Kondisi ini harus diubah secara frontal, tidak boleh diteruskan lagi.

Saat ini kondisi yang paling parah terjadi di daerah Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat dan sekitarnya. 

Air dari pegunungan yang gundul banyak membawa kerikil dan bebatuan karena tanahnya sudah habis.

Banjir bercampur tanah, kerikil dan bebatuan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti jalan, saluran air, bahkan permukiman warga.

“Setiap kali turun hujan, warga pasti merasa waswas, khawatir air dari pegunungan datang,” ucapnya.

Karsi mengingatkan, banyak institusi menggelar gerakan sejuta atau seribu pohon di Tulungagung.

Namun gerakan itu hanya menjadi seremonial belaka, hasilnya tidak pernah terlihat sama sekali.

Salah satunya karena tidak ada pemeliharaan pohon yang ditanam, dan tidak ada tindakan tegas pada pihak yang mematikan pohon.

Hutan yang gundul karena beralih jadi lahan jagung juga terjadi di wilayah Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir.

Dampak yang paling terasa, air kiriman dari kedua wilayah ini masuk ke saluran irigasi Lodagung dengan membawa material seperti kayu dan bonggol bambu.

Tumpukan berton-ton sampah dari pegunungan ini membuat penghubung Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol dan Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu patah.  (David Yohanes) 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved