Agregator UMKM di Kota Malang Bakal Pamerkan Keripik dan Daster ke Australia dan Inggris pada 2025

Agregator UMKM di Kota Malang akan Pamerkan Keripik dan Daster ke Australia dan Inggris pada 2025

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, didampingi Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, meninjau produk UMKM warga yang dipamerkan di Malang Creative Centre (MCC). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menginisasi sebuah agregator bisnis yang berfungsi untuk meningkatkan kelas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Malang.

Agregator ini berdiri terpisah dari kedinasan, namun masih dalam satu sub koordinasi untuk menjalankan program-program pemerintahan.

Eko menjelaskan, agregator itu berdiri sendiri sebagai sebuah entitas swasta bernama PT Dagang Gema Nusantara. Eko tengah menyelesaikan pembuatan landasan hukum terhadap agregator ini.

Eko mengatakan, agregator ini dibuat untuk membantu pelaku UMKM di Kota Malang memperluas jangkauan pemasarannya. Eko menilai, beberapa pelaku UMKM di Kota Malang masih perlu ditingkatkan lebih maksimal, bisa merambah ke internasional.

"Ini memerlukan agregator, yaitu suatu lembaga yang memang mengumpulkan beberapa entitas pelaku UMKM untuk kami dukung dan diangkat bisa berangkat dunia internasional."

"Sampai hari ini, saya mengisniasi dan sedang membuat landasan hukum dulu. Kami melihat secara lokal dan nasional, Kota Malang memiliki nama. Ini perlu ditingkatkan," terang Eko Sri Yuliadi kepada SURYAMALANG.COM, Senin (31/12/2024).

Pada Februari 2025 mendatang, sejumlah produk makanan dan kriya dari Kota Malang dijadwalkan mengikuti pameran di Canberra, Australia. Kemudian pada Maret 2025, mengikuti pameran di Londong, Inggris.

"Nanti agregator yang kami buat ini, akan memfasilitasi UMKM mengikuti  pameran di Canberra pada Februari, lalu di London pada Maret. Nanti akan kami usung ke sana."

"Produk yang akan ditampilkan, yakni kami kurasi seperti makanan hasil olahan. Kemudian konveksi yang memang khas Kota Malang seperti daster, baju, dan batik. Makanannya seperti keripik apel, nangka, kemudian beberapa hasil olahan," terang Eko.

Orang-orang yang berada di dalam agregator tersebut memiliki jaringan hingga dunia internasional. Melalui komunikasi yang intens, Eko mengatakan telah meyakinkan penyelenggara pameran untuk memasang produk-produk dari Kota Malang.

"Kami memang membuat suatu jaringan komunikasi ekonomi bisnis di beberapa negara. Ada beberapa jaringan yang merespon, sehingga nanti komunikasi itu bisa menggerakan ekonomi lokal," katanya.

Eko berharap besar agregator ini bisa menjadi medium menaikan kelas UMKM di Kota Malang.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mengatakan pentingnya membuka akses yang lebih luas untuk memasarkan produk UMKM asal Kota Malang. Ia telah mencanangkan program UMKM naik kelas yang tujuannya untuk mendorong pertumbuhan UMKM, membuka akses pasar lebih luas, serta meningkatkan keterampilan dan kapasitas UMKM.

"Salah satu dari keinginan saya untuk merealisasikan sebelas program prioritas. Kegiatan Gebyar UMKM memang sudah kami rencanakan, tujuannya untuk membuat satu kegiatan khusus agar UMKM naik kelas," ujar Iwan.

Iwan mengatakan, ada 100 UMKM yang didorong Pemkot Malang untuk naik kelas. Produk mereka telah melalui review dari Bappeda dan Diskopindag.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved