Atap Sekolah Ambruk Malang

Atap Kelas Sekolah SD Negeri 04 Lebakharjo Ampelgading Malang Ambruk, 3 Kelas Tak Bisa Dipakai

Kerusakan Atap gedung Sekolah SD Negeri 4 Lebakharjo Malang berupa plafon serta konstruksi atap runtuh dengan lebar 8 meter dan panjang 30 meter.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/BPBD Kabupaten Malang
Kondisi kelas ambruk di SDN 4 Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Minggu (5/12/2024) 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Atap gedung Sekolah SD Negeri 4 Lebakharjo, Dusun/Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang ambruk. 

Atap bangunan kelas sekolah runtuh saat wilayah setempat diguyur hujan terus menerus dalam dua hari terakhir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistis BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan peristiwa ini terjadi kemarin Sabtu (4/1/2025).

Atap gedung sekolah runtuh karena curah hujan deras selama 2 hari berturut-turut.

"Berdasarkan informasi dari warga, kejadian ini berlangsung sekira pukul 21.00 WIB," kata Sadono ketika dikonfirmasi, Minggu (5/1/2024).

Akibatnya, Sadono menyebutkan ada tiga ruang kelas yang mengalami kerusakan.

Kerusakan berupa plafon serta konstruksi atap runtuh dengan lebar 8 meter dan panjang 30 meter.

"Petugas BPBD sudah mendatangi lokasi hari ini, perkiraan kerugiannya mencapai Rp 150 juta " jelasnya.

Secara terpisah, Ernadi Kepala Sekolah SDN 04 Lebakharjo menyampaikan peristiwa runtuhnya atap gedung sekolah sudah terjadi sejak 2 Januari 2025.

"Hujan berhari-hari ini mengakibatkan satu gedung yang terdiri tiga kelas ambruk. Awalnya plafonnya yang runtuh, sekarang atapnya runtuh semua," kata Ernadi.

Ia menyebutkan, gedung yang ambruk itu meliputi kelas 2, 3, dan 4. 

Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak desa, camat, maupun Dinas Pendidikan.

"Kemarin sudah kami sampaikan juga ke Pak Bupati waktu Sambang Desa di Kecamatan Ampelgading," terangnya.

Dengan ini, Ernadi berharap kelas segera dilakukan renovasi atau pembenahan. Karena ini berdampak pada kegiatan belajar siswa.

"Untuk sementara anak-anak belajar di kelas yang lain, meskipun campur dan bergantian. Dan ini kami juga mencari alternatif lain, anak-anak untuk ditempatkan di balai dukuh terdekat," tukasnya.(isn)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved