PMK Malang
Peternak Keberatan Vaksin Mandiri, Kini Sudah 29 Sapi Mati Terjangkit PMK di Kabupaten Malang
Peternak perlu menyediakan vaksin yang dibeli dengan harga kisaran Rp 17 ribu hingga Rp 25 ribu per dosis untuk pencegahan PMK
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Malang mulai merajalela.
Dari 152 kasus sapi yang terjangkit, sebanyak 29 sapi terkonfirmasi mati.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo mengatakan kasus PMK mulai terjadi sejak Oktober 2024 lalu.
Rata-rata kasus ini menyebar di 19 kecamatan di Kabupaten Malang, mayoritas sapi potong yang terjangkit.
"Total 152 kasus PMK di Kabupaten Malang, 29 ekor sapi mati. Saat ini sisanya kita tangani dalam kondisi sakit," ujar Eko ketika dikonfirmasi, Rabu (8/1/2024).
Eko menjelaskan, penanganan sapi sakit mulai treatment dan pengobatan. Hasilnya, banyak sapi mulai berangsur membaik.
Namun, karena faktor cuaca ini juga cukup berpengaruh dengan kesembuhan sapi.
Terutama saat cuaca hujan, kondisi kandang yang lembab mengakibatkan virus berkembang pesat.
Selain faktor cuaca, Eko mengedukasi kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus PMK.
"Sapi sehat itu karena kandangnya bersih setiap hari dibersihkan, disirami kandangnya," ujarnya.
Selain itu, pemberian vaksin kepada sapi juga harus diperhatikan. Karena sapi yang belum divaksin rentan terhadap virus PMK.
Akan tetapi, adanya kasus PMK yang kembali merajalela,
Pemkab Malang belum ada pemberian vaksin gratis.
Eko mengimbau kepada peternak sapi untuk mengadakan vaksin secara mandiri.
"Kami masih nunggu bantuan dari pusat maupun provinsi. Apabila telah turun, kita melakukan vaksinasi," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.