Demam Berdarah Jember

Ada 293 Laporan Kasus DBD di Jember di Awal 2025, 56 Dinyatakan Positif dan Satu Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember, Jawa Timur telah menerima 293 laporan kasus dengue per 14 Januari 2025

Editor: Dyan Rekohadi
TRIBUNJATIMTIMUR.COM/ Imam Nawawi
Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr Hendro Soelistijono. 

Dhofir meminta, Dinkes Jember lebih aktif jemput bola di masyarakat untuk mengedukasi mereka tentang DBD sebagai pencegahan. Mengingat, kasus ini diperkirakan akan terus bertambah hingga Maret-April 2025.

"Jangan sampai mengunggu adanya ledakan kasus. Kami tekankan kepada Dinkes dan 50 Puskesmas, agar lebih proaktif," pintanya.

Legislator Fraksi PKS ini menjelaskan, penderita DBD tidak selalu mengalami pendarahan. Karena ada perubahan gejala sejak tiga hingga lima tahun terakhir.

"Kalau dulu kalau ada virus demam berdarah didalam tubuh, itu yang diganggu adalah proses pembekuan darah atau trombosit. Jadi gampang dilihat, ketika mimisan, keluar darah dari gusi, atau keluar bintik merah di kulit pasien," ucap Dhofir.

Sementara ini, gejalanya persis dengan penyakit tipes.  

Kata Dhofir, pasien cuma mengalami demam tinggi hingga menggigil selama empat hari.

"Cuma kalau tipes kan sehari demam besoknya turun lagi, terus demam lagi. Tetapi kalau demam berdarah itu tubuhnya terus panas meskipun diberi obat penurun panas tetap panas, hingga empat hari," katanya.

Setelah empat hari pasien mengalami demam tinggi. Penderita akan mengalami gejala tambahan pada tubuhnya, seperti mual dan muntah.

"Jadi tidak langsung menunjukan perdarahan. Sehingga sekarang ada perubahan gejala, kemungkinan jenis nyamuknya sama, tetapi dia sudah berkembang biak," tutur Dhofir lagi.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved