Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi
Desakan Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah Koper Merah di Ngawi, Beredar Rumor Perselingkuhan
Desakan tangkap pelaku mutilasi Uswatun Khasanah koper merah di Ngawi, beredar rumor perselingkuhan tapi polisi belum beri keterangan.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Desakan agar polisi segera menangkap pelaku mutilasi Uswatun Khasanah yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah mencuat.
Warganet yang mengikuti kasus Uswatun Khasanah di media sosial ikut geram sekaligus miris dengan sadisnya pelaku pembunuhan tersebut.
Bahkan sempat beredar rumor kasus mutilasi ini dilatarbelakangi oleh perselingkuhan pelaku hingga tega menghabisi nyawa Uswatun Khasanah.
Sayangnya sampai kini polisi belum memberi keterangan lebih jauh soal kronologi pembunuhan yang menimpa korban hingga jasadnya ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).
Korban Uswatun Khasanah berusia 29 tahun merupakan warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Menurut informasi, Uswatun Khasanah kerja di tempat hiburan Tulungagung dan menghuni tempat kos di Jalan Panglima Sudirman, kawasan Kelurahan Kenayan.
Desakan Tangkap Pelaku
Baik di TikTok hingga Facebook, publik ramai menyoroti kejamnya pelaku yang memutilasi korban dengan kondisi beberapa bagian dari anggota tubuh korban tidak ada.
Anggota tubuh yang tidak ada itu seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, serta kaki kanan terpotong sampai lutut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan, diduga korban mengalami kekerasan sebelum tewas.
“Kami menemukan resapan darah pada sekujur tubuh korban yang mana disinyalir ada kekerasan, sebelum korban meninggal dunia,” ungkap Peter, Jumat (24/1/2025).
Menanggapi sadisnya kasus itu, sejumlah warganet menulis sorotan untuk pelaku di Facebook INFO CEGATAN BLITAR.
'Usut tuntas semoga tersangka cepat tertangkap' tulis Adi Antimo Manual
'Info pembunuh bu uswatun blm di tangkap Aku hanya bisa berdoa semoga mereka cepat tertangkap' komentar Sengpentingwis Tau
'Amin ya Allah mugo mugo ndang kecekel' komentar Inda Minda Riyati.
Kesaksian Penjaga Kos
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, korban yang akrab disapa Ana menjadi pekerja lepas sebagai pemadu lagu.
Anak sering berpindah lokasi di sejumlah tempat hiburan, sesuai permintaan klien.
“Dia tidak menetap di satu tempat. Pindah-pindah di sejumlah tempat,” ujar seorang sumber, sambil menyebut sejumlah tempat karaoke.
Selama ini Ana tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman kawasan Kelurahan Kenayan.
Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).
Ana pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.
"Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi," ujar Aan.
Ana tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini.
Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp 1.200.000 per bulan.
Masih menurut Aan, selama ini tidak ada teman yang datang ke tempat kos Ana.
"Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya," tambahnya.
Polisi sudah memeriksa kamar Ana setelah jenazahnya ditemukan di Ngawi.
Meski tidak ada garis polisi, namun kunci kamar ini dibawa oleh aparat kepolisian.
Menurut orang tuanya, Ana yang sudah menikah tiga kali, terakhir kali menikah dengan pria Tulungagung.
Sementara pernikahan pertama terjalin dengan orang Blitar dan pernikahan kedua dengan orang Lumajang.
Ana terakhir mengunggah foto dirinya berbaju merah di akun TikToknya pada 7 hari lalu dan pernah mengunggah gambar berupa tulisan Nisa dan Nopa yang dipisahkan gambar hati.
Dari unggahan itu, Ana terkesan sangat mencintai sosok yang bernama Nopa.
Sekurangnya 3 kali Ana mengunggah materi ungkapan sayang terhadap Nopa.
Ana juga pernah mengunggah 2 foto anaknya.
Curhat sebelum meninggal
Sebelum ditemukan tewas, Uswatun Khasanah pernah curhat melalui akun TikTok @uswatunkha62 sekira awal tahun 2024.
"Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya" tulis Uswatun Khasanah.
"Nanti kamu akan sadar udah kehilangan saat apa yang kamu genggam kemarin benar-benar pergi" imbuhnya.
"Yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi," lanjutnya.
Sedangkan Nur Khalim ayah Uswatun Khasanah berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
"Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya," kata Nur Khalim ditemui di pemakaman umum Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam.
Nur Khalim mengatakan, Uswatun Khasanah merupakan anak sulung dari dua bersaudara serta sosok yang baik dan perhatian terhadap keluarga.
Meski tidak tinggal serumah, Uswatun Khasanah sering menjenguk Nur Khalim untuk sekedar memberi uang makan dan menyebut putrinya itu tidak punya musuh.
"Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya," ujarnya.
Cerita Penemu Koper
Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi Andik Bangga Satria Rama menjelaskan kronologi warganya menemukan koper merah pada Kamis (23/1/2025).
Awalnya ada warga yang melintas hendak membuang sampah.
Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.
“Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” ujar Andik.
Ketika paket dibuka ternyata berisi koper warna merah, namun saat diintip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.
“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Andik.
“Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.
Polsek Kendal yang sudah mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.
Guna mengetahui secara pasti, polisi lantas membawa penemuan tersebut ke RSUD Dr Soeroto Ngawi, untuk dilaksanakan autopsi.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
pelaku mutilasi Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah
mutilasi Uswatun Khasanah
koper merah
Ngawi
perselingkuhan
Kecamatan Kendal
Blitar
suryamalang
Beda Perilaku Antok di Penjara dan Saat Rekonstruksi Mutilasi Uswatun Khasanah, Pantas Jadi Psikopat |
![]() |
---|
PENGAKUAN Keji Antok Psikopat Simpan Sehari Kepala Uswatun di Mobil, Pura-pura di Depan Anak Istri |
![]() |
---|
SOSOK PENADAH Mobil Ertiga Korban Mutilasi Uswatun Khasanah di Sidoarjo, Antok Jual Rp 57 Juta |
![]() |
---|
BAHAYA Psikopat Narsistik, Antok Ternyata 5 Jam Mutilasi Uswatun Khasanah, Tenang Tanpa Keraguan |
![]() |
---|
CIRI-CIRI Psikopat Narsistik Seperti Antok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Tidak Berperasaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.