Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi

MISTERI Koper Merah Berisi Mutilasi Jasad Uswatun Khasanah di Ngawi, Beredar Info Dibunuh di Hotel

Sebuah misteri koper merah dalam kasus mutilasi Ngawi berisi jasad tanpa tiga anggota badan perempuan asal Blitar, Uswatun Khasanah (29).

|
Penulis: Samsul Hadi | Editor: iksan fauzi
Kolase Tangkapan Layar TikTok
Sebuah koper yang disebut-sebut berisi jasad mutilasi Uswatun Khasanah. Foto kanan: foto semasa hidup Uswatun Khasanah sebelum kasus mutilasi Ngawi terkuak. 

MISTERI Koper Merah Berisi Mutilasi Jasad Uswatun Khasanah di Ngawi, Beredar Info Dibunuh di Hotel

SURYAMALANG.COM -  Sebuah misteri koper merah dalam kasus mutilasi Ngawi berisi jasad tanpa tiga anggota badan perempuan asal Blitar, Uswatun Khasanah.

Uswatun Khasanah adalah seorang perempuan asal Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar tewas secara tragis.

Menurut penuturan ayahnya, Uswatun Khasanah sudah tiga kali menikah dengan laki-laki berbeda daerah.

Sosok suami Uswatun pertama berasal dari Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Pernikahan Uswatun Khasanah dengan suami pertamanya itu dilakukan secara resmi. 

Sedangkan suami Uswatun kedua berasal dari Lumajang. 

Pernikahan itu dilakukan secara siri.

Sementara, suami Uswatun Khasanah yang ketiga berasal dari Tulungagung.

Pernikahan Uswatun dengan suami ketiganya itu juga berlangsung secara siri.

Jasad Uswatun Khasanah ditemukan warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

Baca juga: Keberadaan Suami Ketiga Uswatun Khasanah Kini Dicari, Ternyata Nikah Siri, Sudah Tak Pulang Setahun

Baca juga: Kisah Korban Mutilasi Jasad Dalam Koper di Ngawi, Suami Ketiga Uswatun Khasanah Seolah Menghilang

Jasad perempuan beranak dua itu berada di dalam koper merah ditumpuk dengan sejumlah barang.

Warga menemukan koper merah itu terbungkus rapi dan mirip paket.

Mereka menyebut jika bukan kurir (ahli membungkus paket) tidak mungkin bisa serapi itu.

Sontak saja, penemuan koper merah di selokan jalan desa itu menghebohkan warga Desa Dadapan, Kamis (23/1/2025) sekira pukul 09.00 WIB. 

Dua hari pascapenemuan jasad dalam koper merah itu, beredar info di media sosial Uswatun Khasanah dibunuh di hotel.

Namun, kebenaran informasi itu belum bisa dibuktikan lantaran pihak kepolisian hingga saat ini masih memburu pelaku.

Baca juga: Nasib 2 Anak Uswatun Khasanah Korban Mutilasi Dalam Koper di Ngawi, Sempat Berikan Pesan Ini

Baca juga: SIAPA Bunuh Uswatun Khasanah? Janda Blitar Kerja di Tulungagung Jasad Dibuang Dalam Koper di Ngawi

Di sisi lain, ayah Uswatun Khasanah Nur Khalim menyebut anaknya itu selama ini bekerja di Tulungagung.

Seminggu sekali, kata Nur Khalim, Uswatun Khasanah pulang untuk menjenguk anak-anaknya.

Curhat sebelum meninggal

Diketahui dari akun media sosialnya, Uswatun Khasanah curhat sebelum ditemukan tewas dalam koper merah mutilasi Ngawi.

Ia mencurahkan hatinya melalui akun Tiktok @uswatunkha62 miliknya sekira awal tahun 2024.

"Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya."

"Nanti kamu akan sadar udah kehilangan saat apa yang kamu genggam kemarin benar-benar pergi."

"Yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi," tulis Uswatun Khasanah.

Setelah tahu anaknya menjadi korban pembunuhan, Nur Khalim berharap pelakunya segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

Baca juga: Akhir Hayat Uswatun Khasanah Janda Blitar Merantau ke Tulungagung, Korban Mutilasi dalam Koper Ngawi

Baca juga: BREAKING NEWS: Ciri Jasad Wanita Dalam Koper Korban Mutilasi di Ngawi, Ada Tindik di Atas Pusar

"Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya," kata Nur Khalim saat ditemui di tempat pemakaman umum Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam.

Nur Khalim mengatakan Uswatun Khasanah merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

Ia menyebut Uswatun Khasanah merupakan anak baik dan perhatian terhadap keluarga.

Meski tidak tinggal serumah, Uswatun Khasanah sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

Ia pun mengungkapkan Uswatun Khasanah tidak punya musuh.

"Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya," ujarnya.

Nur Khalim jelas merasa sedih dan kehilangan dengan musibah yang menimpa anaknya. Tapi, Nur Khalim terlihat berusaha tegar.

Sejak sore, Nur Khalim menunggu jenazah anaknya datang di rumah ibu kandung korban yang juga mantan istri Nur Khalim di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Nur Khalim juga terlihat mengadzani jenazah anaknya saat hendak diberangkatkan dari rumah duka ke tempat pemakaman.

Nur Khalim sudah cerai dengan istrinya dan dikarunia dua anak, yaitu korban dan adiknya.

"Anak saya ini dua bersaudara. Adiknya di Jakarta. Tadi sudah dikabari, tapi belum tahu bisa pulang apa tidak," katanya.

Uswatun Khasanah menikah tiga kali

Nur Khalim menuturkan korban sempat tiga kali menikah dan dikarunia dua anak, satu usia 10 tahun dan satu lagi usia 7 tahun.

Nur Khalim tidak ingat secara pasti kapan kali pertama korban menikah.

Tapi, pernikahan pertama korban dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar, dilakukan secara resmi.

Korban bercerai dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak laki-laki.

Lalu, korban menikah lagi dengan pria asal Lumajang, tapi secara siri.

Korban dikarunia satu anak perempuan dari hasil pernikahan kedua.

Korban kembali pisah dengan suami kedua.

Setelah lama menjanda, korban menikah lagi yang ketiga kalinya dengan pria asal Tulungagung.

Pernikahan ketiga korban dengan pria asal Tulungagung juga dilakukan secara siri.

Korban belum dikarunia anak di pernikahan ketiga ini.

Menurut Nur Khalim, pernikahan ketiga korban dengan pria Tulungagung ini belum lama, baru jalan sekitar tiga tahun.

Awal nikah, korban dan suami ketiga kalinya ini juga hidup rukun di Blitar.

Tapi, setahun terakhir ini, Nur Khalim tidak pernah ketemu dengan suami dari pernikahan ketiga kali korban.

"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah," kata Nur Khalim.

Nur Khalim juga tidak pernah bertanya kepada Uswatun Khasanah soal suaminya. 

Korban sendiri juga tidak pernah cerita kepadanya.

Ia mengira suami korban kerja di luar kota dan jarang pulang.

"Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja," ujarnya.

Sampai sekarang, Nur Khalim juga tidak tahu apakah korban dan suami dari pernikahan ketiga ini masih bersama atau sudah pisah.

"Ini tadi, suaminya juga tidak terlihat datang ke Blitar," katanya. 

Koper dibungkus rapi

Kamis (23/1/2025), warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi dihebohkan dengan temuan paket terbungkus rapi.

Kepala Desa Dadapan Andik Bangga Satria Rama menjelaskan, mulanya ada warga yang melintas hendak membuang sampah.

Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.

“Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” ujar Andik.

Andik mengungkapkan, ketika paket dibuka ternyata berisi sebuah koper berwarna merah.

Namun, ketika coba di intip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.

“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

“Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

Polsek Kendal yang sudah mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

“Dugaannya mayat sepertinya perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

Di tempat yang sama Dokter Puskesmas Kendal Dr Ririn Pancawinanti, menambahkan, pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata mayat manusia.

“Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” tandasnya.

Guna mengetahui secara pasti, Polisi membawa penemuan tersebut ke RSUD Dr Soeroto Ngawi, untuk dilaksanakan otopsi.

Keluarga pastikan jasad Uswatun Khasanah

Ana Yuliani (29) membenarkan jasad mutilasi dalam koper merah adalah Uswatun Khasanah.

Ia membenarkan itu saat mendatangi RSUD Dr Soeroto Ngawi, Jumat (24/1/2025) pukul 13.00 WIB.

Ana yang datang bersama ayah tiri Uswatun Khasanah, Hendi Suprapto (42).

“Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri cirinya 90 persen cocok,” ujar Hendi Suprapto.

Menurut Hendi, korban bernama Uswatun Khasanah, asal Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

“Ciri ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut. Korban selama ini kerja di Tulungagung,” tuturnya.

Ia menambahkan, korban meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025).

Namun pada hari Senin dan Selasa, korban tidak dapat dihubungi.

“Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian,” imbuhnya.

Hendi mengaku tidak menyangka, lantaran anak angkatnya bisa mendapatkan nasib begitu sadis. Ia berharap pelaku dapat segera diamankan.

“Harapan anggota tubuh cepat ditemukan pelaku cepat tertangkap, cara pelaku sadis,tidak manusiawi,” pungkasnya. (Samsul Hadi/Febrianto Ramadani)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved