Kisruh Renovasi Pasar Besar Kota Malang

Penolakan Revitalisasi Pasar Besar, Hippama Kecewa dengan Sikap Pemkot Malang yang Tidak Responsif

Penolakan Revitalisasi Pasar Besar, Hippama Kecewa dengan Sikap Pemkot Malang yang Tidak Responsif

|
Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
TOLAK REVITALISASI PASAR: Juru bicara Hippama, Agus Priambodo, kecewa terhadap sikap Pemkot Malang yang tidak merespons aspirasi para pedagang. Hippama juga mengirim surat penolakan itu ke Kementerian PUPR RI, Rabu (29/1/2025). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama) kecewa terhadap sikap Pemkot Malang yang belum merespons aspirasi para pedagang.

Upaya menyampaikan pendapat mengenai penolakan pembongkaran total Pasar Besar Kota Malang telah ditujukan ke Pemkot Malang beberapa kali.

Bahkan, Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama) juga mengirim surat penolakan itu ke Kementerian PUPR RI.

"Kami sudah memulai sejak 2019. Hippama ini menampung aspirasi semua pedagang di sini."

"Keluhan-keluhan yang selama ini disampaikan tidak dihiraukan oleh pemerintah, mulai dari kebersihan dan kebocoran."

"Sampai kami kirim surat ke wali kota, ke dewan namun dengan berbagai alasan, mereka tidak memperbaiki," ujar juru bicara Hippama, Agus Priambodo kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (29/1/2025).

Baca juga: KISRUH Revitalisasi Pasar Besar Kota Malang, Ada yang Menolak dan Ada yang Sepakat

Aksi menyampaikan pendapat di muka umum yang berisi penolakan pembongkaran total Pasar Besar Malang menjadi puncak keresahan para pedagang.

Agus menegaskan, Hippama tetap menolak rencana pembongkaran total Pasar Besar Malang.

Ia berharap, ada jalan dialog yang terjadi antara pedagang dengan pemerintah.

"Aksi kami ini menunjukan bahwa Hippama tetap solid. Kami telah melakukan perbaikan scar swadaya. Kami mengumpulkan swadaya seperti perbaikan talang," ujarnya.

Agus meminta agar Pemkot Malang terbuka untuk berdialog dengan Hippama.

Dikatakan Agus, pihaknya telah bertemu Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan untuk menyerahkan konsep perbaikan. Namun tidak ada tindak lanjut dari pertemuan tersebut.

"Kami memberikan konsep untuk perbaikan pasar besar tapi ditolak. Beliau tidak mau baca katanya. Katanya bukan ranahnya Pemkot Malang untuk perbaikan. Itu berarti kami tidak sejalan dengan Pj Wali Kota Malang," kata Agus.

Hippama punya alasan kuat mengapa mereka memilih renovasi daripada bongkar total.

Salah satunya adalah hasil kajian akademik dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang menyatakan gedung pasar masih layak, hanya perlu perbaikan saja.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved