Mutilasi Jember

Suasana Mencekam Anak Mutilasi Ayah Kandung di Jember, Pukul Saat Tidur, Tetangga Tak Berani Keluar

Suasana mencekam menyelimuti tragedi anak mutilasi ayah kandung yang terjadi di Jember. Tetangga sampai tak berani keluar rumah.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Generated by AI
ANAK MUTILASI AYAH - Kabar terbaru anak penggal leher ayah kandung di Dusun Jadukan Desa Mojosari Kecamatan Puger Jember Jawa Timur, Senin dini hari (27/1/2025). Saksi Menceritakan suasana mencekap saat kejadian sampai tetangga sekitar tak berani keluar rumah. 

SURYAMALANG.COM - Suasana mencekam menyelimuti tragedi anak mutilasi ayah kandung yang terjadi di Jember

Saksi mengatakan jika para tetangga sekitar tak berani keluar rumah padahal mendengarkan teriakan saat kejadian terjadi.

Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman mengatakan, berdasarkan keterangan para saksi, sebelum melakukan pembunuhan, pelaku berinisial A mendadak mendatangi korban Zainal Arifin alias Haji Jaenuri, Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 23.50 WIB.

Saat itu, pelaku mendadak memukul korban yang tengah tertidur di depan televisi rumahnya.

"Tiba-tiba anak ini mendatangi bapaknya, yang sedang tertidur di depan televisi rumahnya. Tahu-tahu pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap orang tuanya," ujarnya, Selasa (28/1/2025).

Berdasarkan keterangan istri korban, mata remaja berumur 19 tahun ini melotot saat melakukan pemukulan terhadap ayah kandungnya.

"Dan tatapannya kosong berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya, terus korban bilang 'saya ini bapakmu.' Setelah itu (pelaku) diam duduk," kata AKP Fatchur Rahman.

Melihat anak dan ayah itu sudah tidak bertengkar, istri korban keluar rumah untuk memanggil pemuka agama, supaya memberikan pengobatan alternatif terhadap putranya.

"Meminta bantuan kiai, agar putranya didoakan agar (depresinya) tidak sering kambuh," ucapnya.

Baca juga: Ucapan Terakhir Malvein Yusuf Sebelum Tewas Terseret Ombak Pantai Drini, Sempat Ingin Pulang

Namun, AKP Fatchur Rahman mengaku belum tahu persis peristiwa antara anak dan ayah itu di dalam rumah mereka, ketika istri korban pergi mencari bantuan tokoh agama.

"Ketika ibunya keluar itulah, kami belum menemukan saksi yang pas, apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah itu, dan itu kami kejar," paparnya.

Dia mengaku belum bisa memutuskan, apakah tersangka mengalami depresi.

Menurutnya, hal tersebut diperlukan keterangan saksi ahli dari psikiater.

"Kami akan minta keterangan psikiater dari RSD dr Soebandi Jember, untuk memeriksa secara psikis anak ini bagaimana kondisinya," imbuhnya.

Sementara itu, polisi belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Akbar.

Sebab, pelaku masih menjalani operasi pada lehernya di rumah sakit.

Setelah membunuh ayahnya, pelaku sempat berusaha mengakhiri hidupnya dengan menggorok lehernya sendiri.

Warga dan Babinsa menunjukan TKP ayah dibunuh anaknya di Jember.
Warga dan Babinsa menunjukan TKP ayah dibunuh anaknya di Jember. (SURYAMALANG.COM/Imam Nawawi)

Upaya tersebut berhasil digagalkan warga.

"Karena tersangka terdapat luka gorok di bagian leher dan menyentuh saluran pernapasan," ucap AKP Fatchur Rahman.

Berdasarkan keterangan saksi, AKP Fatchur Rahman mengungkapkan, pelaku menghabisi nyawa ayah kandungnya dengan memenggal leher korban mengunakan sebilah parang, Senin (27/1/2025) pada pukul 00.10 WIB .

"Dibacok beberapa kali hingga leher korban terputus. Pelaku berulang-ulang kali membacok leher korban sebelah kanan," ucapnya.

Setelah memengal leher korban hingga putus, pelaku membawa kepala ayahnya sejauh 100 meter, lalu diletakkan di depan rumah tetangganya di kawasan Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.

Hal itu yang menyebabkan kepala dan tubuh korban ditemukan warga di tempat terpisah.

Tetangga Jadi Korban Bacok

Kapolsek Puger AKP Fatchur Rahman mengungkapkan, setelah menghabisi nyawa Zaenal Arifin alias Haji Jaenuri (60). Pelaku sempat meminta tolong kepada tetangganya.

Menurutnya, saat itu remaja umur 19 tahun ini lari ke arah timur, kemudian ada tetangganya bernama Buhari mencoba menghentikan dan menyadarkan perbuatan tersangka.

"Namun secara tanggap, pelaku justru beberapa kali melakukan pembacokan kepada pak Buhari alias pak Kosim," ucapnya, Selasa (28/1/2025).

Bacokan pertama, Fatchur mengatakan. pelaku mengarahkan parang di leher tetangganya, tapi meleset dan mengenai pipi dagu sebelah kiri.

"Bacokan kedua bisa ditangkis, sehingga mengenai tangan tetangganya," imbuhnya.

Baca juga: Akhir Hayat Sindi Purnama Sari Sakit Kanker Ditelantarkan Suami Hingga Tewas, Disekap di Dalam Kamar

Lebih lanjut, pelaku kembali menyerang tetangganya mengunakan parang. Tetapi mengenai pipi dagu korban sebelah kanan.

"Bacokan ke empat, pelaku kembali mengarahkan parangnya di leher tetangganya, tetap ditangkis lagi dan mengenai jari kelingking korban," tambah Fatchur.

Fathur mengatakan, tetangga korban yang mencoba melerai tindakan pelaku tersebut sekarang masih di rawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung Jember.

Tubuh korban tergeletak di pinggir jalan, sementara kepalanya ada di depan rumah tetangganya sejauh 100 meteran dari lokasi pemenggalan
 
Warga Sempat Takut Keluar Rumah

SAKSI PEMBUNUHAN: Edi Siswanto, tetangga korban usai dimintai keterangan oleh penyidik di Polsek Puger Jember, Jawa Timur terkait kasus mutilasi Jember, Senin (27/1/2025). ia jadi Saksi kasus anak penggal leher ayah kandung di Dusun Jadukan Desa Mojosari Kecamatan Puger Jember Jawa Timur, Senin dini hari (27/1/2025)
SAKSI PEMBUNUHAN: Edi Siswanto, tetangga korban usai dimintai keterangan oleh penyidik di Polsek Puger Jember, Jawa Timur terkait kasus mutilasi Jember, Senin (27/1/2025). ia jadi Saksi kasus anak penggal leher ayah kandung di Dusun Jadukan Desa Mojosari Kecamatan Puger Jember Jawa Timur, Senin dini hari (27/1/2025) (TRIBUNJATIMTIMUR.COM/ Imam Nawawi)

Edi Siswanto, tetangga korban mengaku menyaksikan betul saat palaku bernama Akbar (19) memenggal leher ayahnya bernama Zainal Arifin alias Haji Jaenuri (60) pada senin dini hari (27/1/2025).

Dia mengaku mendengar suara teriakan pada pukul 00.00 WIB dari luar rumah. Edi mengira mereka itu hanya orang gila 

"Akhirnya saya coba lihat dari balik kelambu jendela rumah saya di depan. Saya kira orang gila, ternyata tetangga saya, tepat di depan rumah saya, kira-kira jaraknya 10 meter dari rumah saya," ujarnya, Selasa (28/1/2025).

Edi ingat betul, pelaku menghabisi nyawa korban secara kejam, sebab anak ini berkali kali membacokan benda tajam di leher ayah kandungnya.

"Kayak di rajang-rajang. Cuma pakai apa, saya kurang tahu soalnya penerangannya kurang jelas," ulasnya usai dimintai keterangan penyidik di Polsek Puger.

Baca juga: Sosok A, Anak yang Tega Mutilasi Ayah Kandung di Jember Kini Diamankan, Sempat Tebas Jari Tetangga

Selain itu, kata dia, jumlah bacokannya tidak bisa terhitung karena pelaku mengayunkan senjata tajam di leher korban cukup lama, kurang lebih lima menitan.

"Pokoknya cukup lama, ada mungkin lima menit, soalnya dibacok terus gitu. Saya pikir itu orang gila kok," kata Edi sambil menggerakkan tangan kanannya saat mengingat tindakan pelaku.

Edi mengaku saat melihat insiden tersebut, tidak berani keluar rumah dan menolong korban. Karena ketika pembunuhan terjadi kondisinya memang sepi.

"Takut saya yang mau keluar rumah, apalagi kan saya pendatang. Saat itu orang lain belum ada yang tahu, yang tahu hanya anak dan istri saya, karena saya bangunin," paparnya.

Edi mengungkapkan, setelah menghabisi nyawa ayahnya, pelaku pergi dan mondar-mandiri di jalanan meninggalkan tubuh korban.

"Saat itu juga memang tidak ada tetangga yang keluar, takut juga mungkin. Pokoknya saya tetap di dalam rumah sama anak dan istri saya," urainya.

Pria berpeci warna hitam ini mengungkapkan, pelaku memang memenggal leher korban dengan senjata tajam hingga terputus, bahkan menghilangkan kepala ayahnya.

"Dan memang kepala (korban) dipegang dan dibawa sejauh 50 meteran dan tempat pembunuhan. Memang sengaja dibuang sama pelaku," tutur Edi.

Edi mengaku baru berani keluar rumah, saat banyak orang di depan rumahnya, menyaksikan tubuh korban tanpa kelapa saat menjelang subuh.

"Baru saat orang-orang sudah ramai, baru saya keluar rumah. Ketika menjelang subuh," imbuhnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Angga Riatma mengatakan, tersangka sudah diamankan. Namun untuk motif pembunuhan, polisi masih melakukan pendalaman kasus.

"Untuk motif masih kami dalami karena informasi sementara. Anak ini mengalami depresi dan masih dalam perawatan di rumah sakit," tanggapnya.

Angga mengungkapkan, beberapa barang bukti yang telah diamankan diantaranya golok yang digunakan oleh pelaku, serta pakaian anak dan bapak tersebut." Dan juga sampel darah," terangnya.

Diketahui, Haji Jen merupakan warga Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
 
Korban sendiri merupakan pengusaha pemilik toko bangunan yang cukup dikenal di desa Mojosari.

Ia memiliki seorang istri bernama Haji Zubaidah, dan dikaruniai dua anak.

Nahas, nyawa korban habis ditangan anaknya sendiri yang diduga tengah mengalami depresi.

Sebelumnya, Babinsa Desa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko mengungkapkan kejadian mencekam itu terungkap setelah warga melihat, pelaku membawa kepala ayahnya di tengah jalan.

Kejadian tersebut membuat tetangga sempat berteriak histeris hingga membangunkan warga.

"Tetangganya teriak-teriak, mungkin melihat si A ini memegang kepala ayahnya dan langsung membangunkan warga sekitaran sini," ungkapnya, Senin (27/1/2025).
 
Warga tidak mengetahui langsung kejadian tersebut, lantaran saat itu tengah malam menjelang dini hari.

Banyak warga yang sudah beristirahat di rumah masing-masing.

"Tiba-tiba tadi pukul 00.00 WIB malam, tetangganya melihat pelaku sudah memutilasi bapaknya sendiri," kata Koptu Herman Jatmiko.

Menurutnya, kasus ini telah ditangani pihak kepolisian.

Koptu Herman Jatmiko mengatakan kepala dan tubuh korban ditemukan warga di tempat terpisah.

"Tubuhnya berada di pinggir jalan dekat tiang bendera," ujarnya.

"Sementara kepalanya ada di rumah tetangganya berjarak 200 meter dari TKP," ujarnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved