PHK Massal Karyawan RRI

Jerit Pilu Penyiar RRI di PHK Massal Imbas Efisiensi Anggaran, Curhat ke Prabowo: Demi Makan Gratis

Jerit pilu penyiar RRI di PHK massal imbas dari efisiensi anggaran menjadi sorotan. Curhat ke Prabowo soal program makan siang gratis.

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Dokumentasi Setpres dan Tangkap Layar YouTube
PENYIAR RRI DI PHK - Kabar pemecatan penyiar RRI imbas dari efisiensi anggaran. Penyiar pun curhat ke Presiden Prabowo. 

SURYAMALANG.COM - Jerit pilu penyiar RRI di PHK massal imbas dari efisiensi anggaran menjadi sorotan. 

Bahkan ada seorang penyiar radio RRI yang curhat ke Presiden Prabowo terkait PHK masaal itu. 

Hal ini dialami oleh penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 Ternate yang mengungkapkan rasa kecewanya setelah dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Cerita ini pun viral di media sosial yang diungga lewat media sosial miliknya @aiinizzaa.

Wanita bernama Aini melontarkan keluh kesahnya sebagai penyiar RRI yang dirumahkan karena pemotongan anggaran RRI

Penyiar RRI ini mengaku paham tujuan efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo yakni agar program pemerintahan bisa berjalan dengan baik.

"Bapak, kita tahu bahwa efisiensi anggaran yang bapak lakukan saat ini, yaitu untuk menunjang agar program-program bapak bisa berjalan dengan baik. Seperti makan gratis untuk anak-anak," kata Aini sambil tahan tangis, dikutip Selasa (11/2/2025) mengutip Kompas.com.

Selain itu, ia juga menyinggung program pemerintah yakni, makan bergizi gratis.

 RRI - Radio Republik Indonesia (RRI) PHK Massal. Salah satu penyiar
 RRI - Radio Republik Indonesia (RRI) PHK Massal. Salah satu penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 Ternate, mengungkapkan rasa kecewanya setelah dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). ((DOKUMENTASI RRI)/Kompas.com)

Baca juga: 21 PMI Ilegal Asal Kediri Dideportasi, Taiwan, Honggkong dan Malaysia jadi Tujuan PMI Ilegal

Namun, ia menyayangkan efisiensi anggaran yang berimbas hilangnya pekerjaan banyak orang.

"Tapi sudahkah bapak berpikir bahwa, ketika pagi hari bapak berhasil memberikan makanan gratis dan bergizi untuk anak-anak, tapi ketika mereka pulang ke rumah, mereka dapati orangtua mereka tidak bisa memberikan makan siang dan makan malam yang layak, karena ternyata orang tua mereka harus di-PHK, harus dirumahkan karena efisiensi yang telah bapak lakukan," katanya.

Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan apakah kebijakan efisiensi ini selaras dengan pernyataan Presiden soal mencintai rakyatnya.

"Lalu menurut bapak, di mana letak yang bapak bilang bahwa bapak mencintai rakyat bapak,” tandasnya.

Penjelasan RRI Soal PHK Massal

Sementara, Juru Bicara RRI Yonas Markus Tuhuleruw membenarkan bahwa pihaknya terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah pada 2025. 

Walau demikian, pada dasarnya pihak RRI tetap tegak lurus dengan kebijakan pemerintah. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved