Ribuan Petani di Tumpang-Pakis Malang Kesulitan Pasokan Air, Sumberpitu Dikuasai Perusahaan Daerah

Ribuan Petani di Tumpang-Pakis Malang Kesulitan Pasokan Air, Sumberpitu Dikuasai Perusahaan Daerah

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
KESULITAN AIR - Ribuan petani di Kecamatan Tumpang dan Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, kesulitan mendapatkan pasokan air. Gara-garanya adalah mata air Sumberpitu dieksploitasi oleh dua perusahaan daerah. 

Menurutnya, kondisi itu sangat beda dengan saat air Sumberpitu belum dikuasai dua perusahaan air minum itu.

Dulu, 4000 petani yang memiliki sawah seluas 950 Ha, di Kecamatan Pakis dan Tumpang, selalu bagus hasil panen padinya. Namun, saat ini, lanjut dia, jangankan panen, bisa tanam saja sudah bagus.

"Seperti sawah saya, seluas 3.000 m2, dulu hasil panennya bisa 2 ton lebih. Namun, saat ini dapat 1 ton, 2 kuintal, itu sudah luar biasa. Itu padi jenis 32, 64 atau primatif," tuturnya.

Mencuatnya keluhan para petani itu, setelah perwakilan warga sowan ke rumah Hadi Mustofa, anggota DPRD empat periode dari Partai Demokrat, yang ada di Kecamatan Pakis, Minggu (9/2/2025) lalu.

Mereka mengadu ke Ketua DPC Demokrat itu karena dianggap wakil rakyat dari Dapil-nya.

"Iya, kami kenal baik dengan mereka. Kami jelaskan, agar membuat surat pengaduhan ke gedung dewan saja, nanti biar kami selesaikan bersama anggota komisi," tutur pria yang biasa dipanggil Gus Top ini.

Gus Top bisa menyadari apa yang dikeluhkan 4.000 petani itu karena sumber airnya, di Sumberpitu, dikuasai dua perusahaan air minum, dengan tanpa ada batas pengambilannya.

"Makanya, itu harus dicarikan solusi, agar warga tak gagal panen terus."

"Sebaliknya, batas pengabilan air oleh PDAM kota dan kabupaten Malang, ya jangan seenaknya begitu kasihan petani," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved