Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi

Beda Perilaku Antok di Penjara dan Saat Rekonstruksi Mutilasi Uswatun Khasanah, Pantas Jadi Psikopat

Beda drastis perilaku Antok di penjara dan saat rekonstruksi mutilasi Uswatun Khasanah, perubahan sikap disorot pantas jadi psikopat narsistik.

|
TRIBUNJATIM/istimewa (sumber internal TribunJatim)/Luthfi Husnika
REKONSTRUKSI KASUS MUTILASI- Tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok (KANAN) berkaus tahanan oranye saat digelandang ke minimarket di Kota Kediri yang menjadi tempat pembelian pisau, dalam salat satu adegan rekonstruksi pada Kamis (27/2/2025). Antok (KIRI) di hari yang sama saat melakukan rekonstruksi kasus mutilasi di salah satu hotel kawasan Semampir Kota Kediri. 

Merenung dan Berdoa di Dalam Penjara

Beda dengan saat rekonstruksi, sikap Antok di dalam penjara bertolak belakang. 

Menurut Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur berdasarkan pemantauan selama ini, terjadi perubahan perilaku pada tersangka.

Tersangka belakangan ini cenderung lebih banyak berdiam diri, merenung, dan berdoa. 

Namun, secara umum, Antok cenderung berperilaku lebih wajar sebagaimana sosok orang yang menyadari telah melakukan kejahatan. 

Tersangka, kata Jumhur kini cenderung menerima segala bentuk takdir jalan hidup yang membuatnya mendekam di penjara sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kelakuannya.

"Dia banyak merenung, dia banyak berdoa, kondisinya lebih normal, sudah mulai menerima, kalau saya lihat. Pokoknya dia mau menjalani (proses hukum ini)," kata Jumhur.

Baca juga: BAHAYA Psikopat Narsistik, Antok Ternyata 5 Jam Mutilasi Uswatun Khasanah, Tenang Tanpa Keraguan

Namun, menurut Jumhur tersangka masih begitu rapuh tatkala diajak ngobrol seputar anaknya.

Bahkan, tersangka benar-benar tidak dapat mengendalikan kondisinya hingga menangis karena sangat menyayangi anak-anaknya.

"Tapi kalau diomongin masalah anak, nah nangis dia. Bagaimana pun dia merasa bersalah dan yang kena imbasnya pun, ya keluarga. Iya (menyesal dia)," kata Jumhur. 

Psikopat Narsistik

Melihat perbedaan sikap Antok yang kontras saat rekonstruksi dan di dalam penjara, tidak heran jika pria asal Tulungagung itu didiagnosis dokter seorang psikopat narsistik.

Berdasarkan analisis tim psikolog Polda Jatim yang disampaikan Dirreskrimum Polda Jatim, tersangka memutilasi korban dengan perasaan tenang tanpa keraguan.

“Ya, itu hasil dari psikolog, itu karena pelaku ini kelihatan tenang dalam melakukan itu, tidak ada rasa keraguan, tidak ada rasa iba terhadap korban sehingga digolongkan sebagai psikopat,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman pada Senin (3/2/2025). 

Baca juga: CIRI-CIRI Psikopat Narsistik Seperti Antok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Tidak Berperasaan

Dari hasil analisis kepribadian tersebut, Antok dinyatakan sebagai seorang psikopat narsistik.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved