Mutilasi Jasad Dalam Koper Ngawi
Beda Perilaku Antok di Penjara dan Saat Rekonstruksi Mutilasi Uswatun Khasanah, Pantas Jadi Psikopat
Beda drastis perilaku Antok di penjara dan saat rekonstruksi mutilasi Uswatun Khasanah, perubahan sikap disorot pantas jadi psikopat narsistik.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Beda perilaku Antok di penjara dan saat rekonstruksi mutilasi Uswatun Khasanah belum lama ini terlihat.
Perilaku Antok di dalam penjara beda jauh dengan sikapnya saat rekonstruksi mutilasi yang dilakukan di sejumlah wilayah Kota Kediri.
Pria bernama lengkap Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) itu tampak menyesali perbuatannya di dalam penjara namun tidak demikian saat rekonstruksi.
Senyam-Senyum saat Rekonstruksi
Pihak kepolisian menggelar rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi Uswatun Khasanah (30), perempuan asal Blitar yang dieksekusi di salah satu hotel di Kota Kediri pada Kamis (27/2/2025).
Rekonstruksi dilakukan di tiga lokasi berbeda, yakni sebuah restoran dekat hotel, hotel di kawasan Semampir Kota Kediri, serta Indomaret di wilayah kota, tempat tersangka membeli pisau buah yang digunakan untuk memutilasi korban.
Sebanyak 120 adegan diperagakan dalam rekonstruksi ini.
Baca juga: PENGAKUAN Keji Antok Psikopat Simpan Sehari Kepala Uswatun di Mobil, Pura-pura di Depan Anak Istri
Di hotel tempat kejadian utama, polisi mencatat sekitar 80 adegan yang menggambarkan detail peristiwa dari awal hingga korban dimutilasi.
Rekonstruksi ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan tersangka dengan hasil penyelidikan.
Dalam proses rekonstruksi, tersangka Antok tampak mengikuti setiap adegan dengan lancar tanpa melakukan bantahan.
Menurut AKBP Arbaridi, tersangka tidak menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau mencoba mengubah keterangan.
Tersangka terlihat tenang bahkan beberapa kali tersenyum saat memperagakan adegan demi adegan.
Sikap Antok yang senyam-senyum ini menjadi sorotan awak media yang hadir di lokasi.
Rekonstruksi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini berlangsung berjam-jam dan mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Polisi memastikan keamanan di sekitar lokasi agar proses berjalan tanpa gangguan.
Merenung dan Berdoa di Dalam Penjara
Beda dengan saat rekonstruksi, sikap Antok di dalam penjara bertolak belakang.
Menurut Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur berdasarkan pemantauan selama ini, terjadi perubahan perilaku pada tersangka.
Tersangka belakangan ini cenderung lebih banyak berdiam diri, merenung, dan berdoa.
Namun, secara umum, Antok cenderung berperilaku lebih wajar sebagaimana sosok orang yang menyadari telah melakukan kejahatan.
Tersangka, kata Jumhur kini cenderung menerima segala bentuk takdir jalan hidup yang membuatnya mendekam di penjara sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kelakuannya.
"Dia banyak merenung, dia banyak berdoa, kondisinya lebih normal, sudah mulai menerima, kalau saya lihat. Pokoknya dia mau menjalani (proses hukum ini)," kata Jumhur.
Baca juga: BAHAYA Psikopat Narsistik, Antok Ternyata 5 Jam Mutilasi Uswatun Khasanah, Tenang Tanpa Keraguan
Namun, menurut Jumhur tersangka masih begitu rapuh tatkala diajak ngobrol seputar anaknya.
Bahkan, tersangka benar-benar tidak dapat mengendalikan kondisinya hingga menangis karena sangat menyayangi anak-anaknya.
"Tapi kalau diomongin masalah anak, nah nangis dia. Bagaimana pun dia merasa bersalah dan yang kena imbasnya pun, ya keluarga. Iya (menyesal dia)," kata Jumhur.
Psikopat Narsistik
Melihat perbedaan sikap Antok yang kontras saat rekonstruksi dan di dalam penjara, tidak heran jika pria asal Tulungagung itu didiagnosis dokter seorang psikopat narsistik.
Berdasarkan analisis tim psikolog Polda Jatim yang disampaikan Dirreskrimum Polda Jatim, tersangka memutilasi korban dengan perasaan tenang tanpa keraguan.
“Ya, itu hasil dari psikolog, itu karena pelaku ini kelihatan tenang dalam melakukan itu, tidak ada rasa keraguan, tidak ada rasa iba terhadap korban sehingga digolongkan sebagai psikopat,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman pada Senin (3/2/2025).
Baca juga: CIRI-CIRI Psikopat Narsistik Seperti Antok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Tidak Berperasaan
Dari hasil analisis kepribadian tersebut, Antok dinyatakan sebagai seorang psikopat narsistik.
“Didapati hasil dari tes psikologi ini oleh psikolog forensik, antara lain termasuk dalam golongan psikopat narsistik,” kata Farman.
Gangguan kepribadian tersebut diketahui dengan adanya ciri-ciri tersangka saat melakukan pembunuhan dan mutilasi, tidak memiliki rasa iba terhadap korban.
“Tidak punya perasaan yang iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan, intinya emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang,” ujarnya.
Hasil Rekonstruksi
Penyidik Polda Jatim menghimpun 161 adegan rekonstruksi yang diperagakan Antok saat membunuh dan memutilasi jenazah pacarnya, Uswatun Khasanah, lalu menyimpannya dalam koper merah untuk dibuang di tiga kabupaten berbeda.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, pelaksanaan rekonstruksi kasus mutilasi Uswatun Khasanah pada Kamis (27/2/2025) hanya dilakukan di lokasi eksekusi korban, yakni kamar hotel Kota Kediri.
Kemudian, berlanjut ke Tulungagung sebagai lokasi penyimpanan koper merah berisi mayat korban.
Namun, rekonstruksi lanjutan untuk lokasi pembuangan kepala di Trenggalek dan koper berisi mayat di Ngawi, menurut Jumhur, sengaja tidak dilakukan di lokasi asli.
Hal tersebut mempertimbangan aspek jarak geografi wilayah dua TKP dan waktu yang tidak memungkinkan karena malam hari.
Oleh karena itu, rekonstruksi untuk menggambarkan situasi pembuangan potongan tubuh di dua kabupaten tersebut tetap dilakukan di Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Kebohongan Antok Mutilasi Uswatun Bukan Pakai Pisau Dapur Tapi Sajam Lain, Fakta Hasil Autopsi
Namun, dengan ketentuan karakteristik lokasi tersebut terpantau mirip dan tidak mengurangi esensi pembuktian atas keterangan tersangka yang tertuang dalam berita acara.
"Tidak di lokasi sebenarnya, untuk TKP Ngawi dan Trenggalek; sebagai pembuangan kepala dan koper" ujar Jumhur saat dihubungi pada Kamis (27/2/2025).
"Kami ajak pihak Kejaksaan juga, dan mereka juga enggak masalah. Kami di Tulungagung untuk cek penyimpanan koper. Total adegan sekitar 161 adegan," lanjutnya.
Jumhur menyampaikan, hasilnya semua adegan rekonstruksi yang dilakukan tersangka sesuai dengan kesaksian dalam BAP.
"Sementara ini, yang sudah berlangsung, keterangan tersangka dan adegan, sama. Tidak ada bantahan atau temuan baru. Sesuai dengan BAP," katanya.
Menurut Jumhur, berdasarkan proses penyidikan sejauh ini, terbukti kejahatan tersebut dilakukan oleh tersangka Antok seorang diri.
(Reporter Suryamalang.com/Luhur Pambudi/Luthfi Husnika)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
rekonstruksi mutilasi Uswatun Khasanah
rekonstruksi mutilasi
perilaku Antok di penjara
Rohmad Tri Hartanto
Antok
kasus mutilasi Ngawi
kasus mutilasi Uswatun Khasanah
mutilasi Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah
psikopat narsistik
Kediri
Ngawi
suryamalang
PENGAKUAN Keji Antok Psikopat Simpan Sehari Kepala Uswatun di Mobil, Pura-pura di Depan Anak Istri |
![]() |
---|
SOSOK PENADAH Mobil Ertiga Korban Mutilasi Uswatun Khasanah di Sidoarjo, Antok Jual Rp 57 Juta |
![]() |
---|
BAHAYA Psikopat Narsistik, Antok Ternyata 5 Jam Mutilasi Uswatun Khasanah, Tenang Tanpa Keraguan |
![]() |
---|
CIRI-CIRI Psikopat Narsistik Seperti Antok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Tidak Berperasaan |
![]() |
---|
Kebohongan Antok Mutilasi Uswatun Bukan Pakai Pisau Dapur Tapi Sajam Lain, Fakta Hasil Autopsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.