Ramadan 2025

Marhaban Ya Ramadhan1446 H, Selamat Berkhidmat Para Pemimpin Bangsa

Kepemimpinan dalam Islam merupakan Amanah dari Allah SWT yang meneruskan estafet misi dan tugas kenabian

Editor: Dyan Rekohadi
Tribun Jatim
KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM 

Lima melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,

Enam membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,

Tujuh memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba, serta kedelapan adalah memperkuat penyelarasan kehidupan dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Dari penjelasan di atas dapat dibayangkan betapa dahsyatnya Ketika ASTACITA tersebut digerakkan secara terpadu dan konsisten antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan inilah harapan seluruh rakyat Indonesia yang selalu mendambakan pemimpin yang peduli dan berjuang untuk rakyatnya demi terwujudnya keadilan dan kemakmuran di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

AMANAH KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM DAN KEARIFAN NUSANTARA

Kepemimpinan dalam Islam merupakan Amanah dari Allah SWT yang meneruskan estafet misi dan tugas kenabian.

Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Imam al-Mawardi dalam karyanya al-ahkam al-shulthaniyyah yang mengatakan bahwa Kepemimpinan dilembagakan untuk menggantikan (tugas) kenabian guna melindungi agama dan mengatur dunia.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW ummat Islam mengangkat dan membaiat Abu Bakr As Shiddiq sebagai Khalifah atau Amirul Mukminin yang tugasnya memimpin ummat didalam menjalankan syari’at Allah SWT.

Pada saat itu Khalifah Abu Bakar memulai kepemimpinannya dengan memberikan penegasan dalam pidato perdananya sebagai khalifah  dengan mengatakan :

Wahai manusia, sungguh aku telah didaulat sebagai pemimpin atas kalian. Akan tetapi, aku bukanlah manusia terbaik.

Bila aku membuat kebijakan yang baik, maka sudilah kalian membantuku.Jika aku bersikap buruk, maka luruskanlah diriku.

Kejujuran itu amanah. Dusta adalah pengkhianatan.

Orang tertindas di tengah kalian, ia adalah orang kuat di mataku, akan aku singkirkan keluhannya, Insya Allah. Dan orang kuat (yang berbuat sewenang-wenang) di tengah kalian, ia merupakan pihak lemah, akan aku ambil hak orang lain darinya, Insya Allah.

Tidaklah suatu bangsa meninggalkan jihad di jalan Allah SWT, melainkan Allah SWT akan mendatangkan kehinaan pada mereka.

Tidaklah suatu bangsa banyak melakukan perbuatan faahisyah (keburukan), melainkan Allah akan menimpakan bala (siksa) pada mereka seluruhnya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved