Ramadan 2025
Marhaban Ya Ramadhan1446 H, Selamat Berkhidmat Para Pemimpin Bangsa
Kepemimpinan dalam Islam merupakan Amanah dari Allah SWT yang meneruskan estafet misi dan tugas kenabian
Taatilah aku, selama aku patuh kepada Allah SWTdan Rasul-Nya. Jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka tidak ada kewajiban taat atas kalian kepadaku.
Bergegaslah menuju shalat kalian, semoga Allah merahmati kalian semua.
Apa yang disampaikan oleh Khalifah Abu Bakar As-Siddiq tersebut, merupakan manifesto dan deklarasi bahwa amanah kepemimpinan adalah tanggung jawab yang membutuhkan check and balance untuk terwujudnya sebuah sistem pemerintahan yang terkontrol secara transparan dan ber keadilan.
Dengan demikian jalannya birokrasi pemerintahan akan responsif terhadap berbagai persoalan rakyat, inonatif dalam menyelesaikan berbagai tantangan, profesiaonal didalam menangani persoalan dan tentunya akuntabel dalam pelaksanaannya, karena semuanya akan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum maupun moral.
Check and balance juga dapat membuka ruang yang luas untuk terjadinya dialog yang terbuka secara langsung antara pemimpin dan rakyatnya, inilah yang kemudian disebut sebagai Public sphere atau ruang public dimana rakyat dan para pemimpin serta pemangku kebijakan dapat langsung berkomunikasi untuk mendiskusikan dan menyelesaikan persoalan bersama.
Rasulullah SAW menjadikan Masjid Nabawi sebagai Public Sphere, setiap hal dan persoalan ummat dibicarakan dan didiskusikan oleh beliau di Masjid Nabawi, sehingga terwujud dan terbangun rasa kebersamaan dan persatuan yang sangat kokoh.
Ukhuwah Islamiyah dipupuk secara subur sehingga menumbuh kembangkan kepedulian antar ummat secara kuat, begitu juga Ukhuwah Wathaniyah, disemai oleh Rasulullah SAW dengan penuh kelembutan dan kesejukan sehingga hiterogenitas ummat yang ada di Kota Madinah dapat dipersatukan dalam semangat kebersamaan untuk perjuangan yang adil dan merata tampa pandang bulu.
Keteladanan dari Rasulullah SAW dan Para Sahabatnya haruslah jadikan pedoman dasar bagi para pemimpin bangsa ini untuk menjalankan roda kepemimpinannya baik pada level kepemimpinan nasional maupun daerah.
Ilmu pengetahuan dan Pembelakan kepemimpinan yang diperoleh pada kegiatan retret harus selalu seiring dan selaras dengan nilai-nilai agama dan budaya bangsa Indonesia.
Untuk itu wejangan dari para leluhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam Wahyu Mahkota Rama juga harus dipedomani agar Para pemimpin bangsa ini dapat mewujudkan Amanah kepemimpinannya secara maksimal. Wejangan tersebut berbunyi :
Wahai Para Pemimpin Bangsa Jadilah kalian laksana Matahari yang senantiasa memberikan penerangan kepada rakyat dalam kegelapan, menyinari dan meberikan sinarnya kepada siapa saja tampa pilih kasih.
Jadilah kalian laksana bumi yang selalu Ikhlas memberi, jadilah kalian laksana Bulan yang selalu teduh menyejukkan serta memberikan ketenangan dan kedamaian, jadilah kalian laksana Bintang yang mampu menjadi petunjuk arah ketika kompas sudah tidak bisa dipedomani, jadilah kalian laksana langit yang lapang luas, membentang, jadilah kalian laksana laut yang tenang karena kedalamannya, jadilah kalian laksana angin yang mampu menyusup ke berbagai tempat agar bisa melihat dengan mata kepala segala masalah yang harus diketahui, jadilah kalian laksana Air yang selalu mengalir ke bawah dan rata, jadilah kalian laksana Api yang membakar apapun yang dilalui, yang berarti adil tanpa pandang bulu.
Demikianlah pesan bijak dari leluhur bangsa Indonesia yang insyaallah masih sangat relevan untuk diterapkan bagi para pemimpin bangsa saat ini.
Presiden beserta seluruh kepala daerah yang baru saja dilantik dan dikukuhkan merupakan pemimpin bangsa yang harus ditaati dan dihormati sepanjang sejalan dan selaras dengan Konstitusi dan Peraturan Perundang-undangan yang lain, tentunya dengan berpijak kepada Nilai-nilai Agama dan Budaya Nusantra.
Di samping itu Rakyat harus menyuarakan aspirasinya secara arif dan benar apabila para pemimpin bangsa ini telah melenceng dari garis-garis kebenaran sebagaimana yang telah dituangkan dalam konstitusi dan regulasi yang ada.
Selamat berkhidmat dan mengabdi untuk ummat para pemimpin bangsa, mudah-mudahan dengan keberkahan Bulan suci Ramadhan ini semua program yang dicita-citakan dan dicanangkan akan sukses Bersama ridho dan Rahmat Allah SWT, menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. amin
Bacaan Sholawat Nurul Musthofa, Syair Qasidah Populer Ciptaan Habib Hasan bin Jafar Assegaf |
![]() |
---|
Bacaan Dzikir Subuh Dibaca Setelah Sholat Saat Ramadan 2025, Sesuai dengan Ajaran Rasulullah |
![]() |
---|
Sholawat Munjiyat Agar Selamat dari Segala Musibah dan Keluar dari Kesulitan, Bacaan Pendek Latin |
![]() |
---|
Sholawat Ummi 80x Menghapus Dosa 80 Tahun Dibaca pada Hari Jumat, Makin Baik Diamalkan saat Ramadhan |
![]() |
---|
DPC Hiswana Migas Malang Bagikan 3000 Paket Takjil Kepada Para Pemudik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.