Konflik KKB Papua

PANTAS KKB Papua Sulit Ditumpas Pecatan TNI Jadi Penyelundup Senjata, Sosok Yuni Enumbi Ditangkap

PANTAS KKB Papua sulit ditumpas pecatan TNI ternyata jadi penyelundup senjata, sosok Yuni Enumbi ditangkap asal-usul senjata dari PT Pindad.

Tribun-Papua.com/Istimewa/DOC. Satgas Ops Damai Cartenz-2025
KKB PAPUA - Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua menangkap Yuni Enumbi (KANAN) pecatan TNI jadi penyelundup senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Keerom, Papua pada Kamis (6/3/2025). Yuni Enumbi membeli senjata dari pulau Jawa dan mengirimnya menuju Puncak Jaya. Potret sekelompok anggota KKB (KIRI) membawa senjata api. 

Kapolda Papua, Irjen Patrige R. Renwarin, mengungkapkan kepolisian telah mengantongi informasi mengenai pergerakan senjata ilegal sejak awal Maret 2025. 

Setelah melakukan pemantauan intensif, aparat berhasil menangkap Yuni Enumbi beserta dua rekannya, Yudhi Kalalo dan Matius Payokwa di Keerom pada Kamis (6/3/2025) pukul 22.50 WIT. 

"Penangkapan ini menegaskan komitmen Polri dalam menjaga keamanan serta mencegah peredaran senjata ilegal yang dapat mengancam stabilitas wilayah Papua," ujar Irjen Patrige dalam jumpa pers, Sabtu (8/3/2025).

Saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap jaringan yang lebih luas serta asal-usul senjata tersebut.

Dalam operasi ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya:

  1. Dua pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai)
  2. Empat pucuk pistol G2 Pindad
  3. 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm
  4. 250 butir amunisi 9 mm 
  5. Satu pucuk senapan angin (belum terangkai)
  6. Satu paket laser senter dan mounting
  7. Satu teleskop dan peredam
  8. Satu popor kayu warna cokelat
  9. Satu laras dan tabung senapan angin
  10. Satu unit kompresor bertuliskan United warna biru (tempat penyimpanan senjata)
  11.  Satu ponsel Vivo Y19S
  12. Satu pompa dan tas angin
  13. Satu kunci T
  14. Satu paket gerinda portabel
  15. Beberapa tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri serta kartu ATM
  16. Uang tunai senilai Rp369.600.000

Asal Senjata dari PT Pindad

Menurut Irjen Patrige, senjata api yang diselundupkan oleh Yuni Enumbi berasal dari PT Pindad (Persero) dan dibeli di Surabaya, Jawa Timur.

Yuni Enumbi terbang ke Jakarta, lalu ke Surabaya untuk membeli dan merakit senjata sebelum dikirim ke Papua melalui kapal laut. 

"Enam senjata api dan ratusan amunisi ini dimasukkan ke dalam kompresor, sehingga mudah diselundupkan oleh pelaku yang merupakan jaringan KKB wilayah Puncak Jaya," kata Patrige.

Baca juga: Respon Haru Susi Pudjiastuti Pilotnya Bebas dari Sandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Prihatin Panjang

Setelah tiba di Papua, senjata tersebut dibawa lewat jalur darat menuju Puncak Jaya.

Metode penyelundupan yang dilakukan dinilai sangat rapi dan sulit terdeteksi aparat keamanan.

"Pengiriman senpi dan amunisi ini memang sangat rapi, di mana barang buktinya dimasukkan dalam kompresor, sehingga sulit untuk diungkap," ujar Patrige.

Baca juga: Sosok di Balik Bebasnya Pilot Susi Air Disandera KKB Papua 1 Tahun 7 Bulan, Brigjen Faizal Disegani

Kapolda Papua menegaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium Forensik (Labfor) untuk memastikan asal-usul senjata tersebut.

"Untuk mengecek kepastiannya, tentu kita akan ke Laboratorium Forensik dan akan disesuaikan dengan hasil Labfor," tambahnya.

Saat ini, kepolisian masih terus menyelidiki jaringan penyelundupan senjata ini serta kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam distribusi senjata ke KKB Papua.

Jumlah Personel TNI-Polri Gugur Sepanjang 2024

Untuk diketahui dalam konflik yang belum berkesudahan ini, sudah puluhan personel gabungan TNI-Polri gugur. 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved