Nasib Jembatan Gantung Bogor Rp 800 M, Dulu Diresmikan Ridwan Kamil, Kini Disegel Dedi Mulyadi

Beginilah nasib jembatan gantung Bogor yang menghabiskan anggaran Rp 800 miliar.  dulu diresmikan Ridwan Kamil kini disegel Dedi Mulyadi.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase Tribunnews
JEMBATAN DISEGEL - Potret jembatan gantung Bogor (TENGAH) yang dulu diresmikan Ridwan Kamil (KIRI) kini disegel oleh Dedi Mulyadi (KANAN) 

SURYAMALANG.COM - Beginilah nasib jembatan gantung Bogor yang menghabiskan anggaran Rp 800 miliar. 

Dulu jembatan gantung Bogor ini diresmikan oleh Ridwan Kamil, namun kini disegel oleh Dedi Mulyadi

Gubernur Dedi Mulyadi menyegel wisata jembatan gantung di Bogor mulai Kamis (6/2/2025).

Penyegelan ini setelah terjadi banjir bandang di Sukabumi dan Jakarta. 

Dedi Mulyadi menilai jembatan gantung sepanjang 530 meter di kaki gunung Gede Pangrango menyebabkan kerusakan hutan. 

Padahal, pembangunan yang disebut menjadi daya tarik wisatawan ini menghabiskan anggaran Rp 800 miliar. 

Jembatan ini juga dibangun oleh gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil.

Namun Dedi Mulyadi yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat langsung menyegel jembatan itu dan menyebut bahwa jembatan itu penyebab dari kerusakan hutan. 

Kolase Humas Pemkab Bogor/Kompas.com SEGEL JEMBATAN : Ridwan Kamil (kiri) dan Dedi Mulyadi
SEGEL JEMBATAN : Ridwan Kamil (kiri) dan Dedi Mulyadi (kanan). Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyegel wisata jembatan gantung di Bogor mulai Kamis (6/2/2025).

Baca juga: Curahan Hati Driver Online Ingin THR Ojol 2025 Minimal Rp 3 Juta, Gojek dan Grab Uang, Maxim Sembako

Dilansir dari Kompas.com (7/3/2025), alasan penyegelan jembatan gantung di EAL Bogor adalah karena adanya pelanggaran regulasi lingkungan. 

Pelanggaran regulasi ini yang kemudian disebut menyebabkan kerusakan ekosistem di kawasan Puncak Bogor.

Saat mengunjungi dampak dari alih guna lahan di kawasan tersebut, Dedi Mulyadi bahkan tak kuasa menahan tangisnya.

"Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung), itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor," kata Dedi sambil menunjuk tempat wisata jembatan di EAL dikutip dari kompas.com. 

Dedi juga menyebut bahwa pembangunan di kawasan tersebut mengganggu kondisi alam.

"Nggak boleh harusnya ini (dibangun wisata jembatan). Tempatnya memang bagus begini, tapi kan ada yang terganggu (warga jadi korban). Masak alam kayak gini aja diganggu," ucap Dedi.

Dilansir dari Kompas.com (8/3/2025), Eiger Adventure Land dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp 800 miliar, dan berada di lahan seluas 325 hektar di kaki Gunung Gede Pangrango.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved