Nasib Jembatan Gantung Bogor Rp 800 M, Dulu Diresmikan Ridwan Kamil, Kini Disegel Dedi Mulyadi
Beginilah nasib jembatan gantung Bogor yang menghabiskan anggaran Rp 800 miliar. dulu diresmikan Ridwan Kamil kini disegel Dedi Mulyadi.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Ia meresmikan pembangunan ekowisata Eiger Adventure Land (EAL) di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama atau ground breaking pada Sabtu (23/10/2021) di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
"Di sini (ekowisata Eiger Adventure Land) dengan semangat Jabar juara kita akan membangun jembatan gantung terpanjang di dunia, 530 meter. Hari ini jembatan terpanjang ada di Portugal sepanjang 516 meter, akan kita tambah 14 meter sehingga jembatan gantung di Kabupaten Bogor ini jadi yang terpanjang di dunia," ujar RK sapaan akrabnya.
Menurut Emil, konsep ekowisata yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango ini bisa membawa semangat berprestasi di bidang pariwisata dan olahraga.
Ia berharap, ekowisata Eiger Adventure Land bisa menjadi contoh bagi pelaku investasi pariwisata untuk tetap menjaga keseimbangan alam.
Sehingga keberadaannya tetap bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, ia juga berharap dibangunnya ekowisata ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan menambah pendapatan asli daerah.
"Karena kalau alam kita hormati, maka alam pun akan menghormati eksistensi manusia. Dan tentunya ini akan membawa kesejahteraan ke masyarakat sekitar, nanti berikutnya kesejahteraan Jawa Barat," ucapnya.
Salah satu keunggulan ekonomi di Jabar, sambung Emil, adalah pariwisata regional yang tidak mengandalkan pesawat terbang.
Oleh karena itu, Emil optimistis ekowisata baru ini akan menjadi wisata unggulan dan paling diminati di Indonesia.
Bukan tanpa alasan, pariwisata dengan memanfaatkan lingkungan alam sebagai obyeknya paling banyak di Jawa Barat.
Contohnya, salah satu provinsi dengan air terjun terbanyak se-Indonesia yakni ada sekitar 700-an curug atau air terjun.
Ditambah dengan alamnya yang indah dilengkapi kebun teh membuat para wisatawan tidak lagi melihat hotel untuk menginap, tetapi memanfaatkan tenda dan mobil yang diubah menjadi tempat tidur dan sebagainya. Ia juga menyatakan, di dalam ekowisata itu ada potensi olahraga seperti downhill untuk bersepeda dan track lari.
Kegiatan maraton tidak hanya dapat dilakukan di lintasan stadion, tetapi bisa melintasi alam. Lalu, ada rafting hingga panjat tebing.
"Saya yakin ini akan sangat diminati dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena mendukung pariwisata dengan konsep olahraga di Jabar. Jadi target kita ini selesai di 2023," terangnya.
RK menambahkan, untuk infrastruktur jalan menuju lokasi ekowisata tersebut segera diperbaiki. Dengan begitu, masyarakat dan wisatawan yang berkunjung akan lebih nyaman.
"Pas saya ke sini jalannya masih bolong-bolong, jadi saya kira harus kita perbaiki seiring waktu sehingga ke sini bisa lancar," pungkasnya mengutip Tribunnews.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Bukti Pelanggaran di Kafe Nenek Endang Klaten Putar Liga Inggris, Vidio Tegas Denda Rp115 Juta |
![]() |
---|
Terlihat Sejak Awal Azizah Salsha Ngaku Tak Mau Nikah Muda Anti Diatur-atur Ayah Bantah Perjodohan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Kota Batu Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025, Hujan-Berawan Dingin 16-17°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Alasan Rekrut Agusti Ardiansyah, 2 Sosok Pengganti Achmad Maulana |
![]() |
---|
WEJANGAN Andre Rosiade ke Pratama Arhan Sebelum Sang Mantu Gugat Cerai Azizah Salsha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.