Melihat Aktivitas Santri dan Santriwati di Mahad Al Izzah Kota Batu saat Menjalani Bulan Ramadan

Kegiatan Santri Di Mahad Al Izzah Kota Batu Saat Ramadan, Full Ngepush Pahala Hingga Berburu Takjil Diluar Pondok

|
Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
Al Izzah
MENIKMATI RAMADAN - Para santri Al Izzah Leadership School ‍Kota Batu saat menunggu waktu berbuka bersama di halaman depan masjid dengan view pemandangan Gunung Panderman. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Mahad Al Izzah Kota Batu memanfaatkan momen Ramadan 2025 untuk lebih mengajarkan dan memperdalam keilmuan Islam kepada para santri dan santriwati, serta sekaligus untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya.

Lembaga pendidikan yang memiliki sekitar 2300 siswa, yang terdiri dari Al-Izzah International Islamic Boarding School (putri) berdiri pada tahun 2006 dan Al Izzah Leadership School ‍(putra) berdiri di tahun 2018 yang didirikan oleh KH Dr Ali Imron MAg ini, menerapkan banyak kegiatan keagamaan.

Meskipun dalam keseharian terdapat pendidikan agama, lembaga pendidikan berasrama berbasis agama dengan Visi Mahad Al Izzah Putri (IIBS) yaitu Madrasah Muslimah yang Beradab dan Berilmu, dan Visi Mahad Al Izzah Putra (ALS) yaitu Sekolah Pemimpin yang Amanah ini tetap menonjolkan kegiatan Islami selama Ramadan.

Direktur Humas dan Human Resource Development Mahad Al Izzah Kota Batu, Aziz Effendy SSi MPd mengatakan, setiap harinya selama bulan Ramadan mereka bangun tidur pada pukul 03.00 WIB dan dilanjutkan dengan persiapan sahur bersama, salat wajib, tadarus, mengikuti sekolah formal.

Tidak hanya kegiatan rutin yang dilakukan setiap puasa Ramadan, banyak kegiatan sosial yang dilakukan para santri dan santriwati untuk menjalin hubungan baik antar sesama di lingkungan masyarakat.

Di antaranya bakti sosial, kegiatan menjadi imam di masjid-masjid yang ada di Malang Raya, hingga buka bersama dengan anak-anak sekitar pondok pesantren.

“Cita-cita Mahad Al Izzah ini menjadi madrasah yang membangun adab dan akhlak. Harapan kami setelah santri-santri ini nanti lulus dari sini dapat membawa syiar-syiar islam, menjadi contoh bagi keluarganya dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Aziz Effendy kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (16/3/2025).

Selain menekankan membangun adab dan akhlak, di sekolah ini juga konsen dalam hal pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar siswanya dapat diterima di perguruan tinggi baik nasional maupun internasional.

Bahkan banyak lulusan Mahad Al Izzah telah melebarkan sayap di kuliah luar negeri di antaranya ke Turki, Yordania, Madinah, Jepang, Perancis, Hong Kong, Beijing dan Eropa dengan jalur  beasiswa.

Lebih lanjut Aziz Effendy menjelaskan, selain kegiatan akademik dan keagamaan di dalam asrama, para santri juga mendapat kesempatan mengikuti kegiatan di luar pondok.

Di antaranya bakti sosial, kegiatan mengabdi ke masyarakat menjadi takmir masjid pada 10 hari awal Ramadan untuk menjadi imam, berkhotbah hingga mengajar ngaji anak-anak masjid setempat tempat mereka mengabdi.

“Untuk kegiatan di 10 hari awal Ramadan, ada sekitar 20 santri dari kelas 9-11 anggota Jamiatul Qurro' atau dikhususkan untuk santri yang ingin fokus ke imamah agar pembacaanya lebih bagus lagi, itu kami sebarkan ke masjid-masjid di Malang Raya untuk menjadi imam serta khotbah dan mengajar ngaji."

"Tujuannya untuk menambah pengalaman santri, berbagi ilmu dan berbaur dengan masyarakat. Sebelum mengikuti kegiatan ini, para santri harus mengikuti tes,” jelasnya.

Kegiatan lain yang juga tak kalah menarik bagi santri menurut Aziz Effendy ialah berburu takjil diluar pondok saat jelang buka puasa.

Jadi kegiatan ini merupakan wujud toleransi pihak pondok agar para santri bisa refreshing dan tidak bosan dengan menu takjil yang disediakan oleh pihak pondok.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved