Pertamina Oplos Pertamax dan Pertalite

Pertashop Terancam Bangkrut Usai Kasus BBM Oplosan Pertamina, Banyak yang Berhenti Beli Pertamax

Imbas kasus korupsi Pertamina yang mana adanya BBM Oplosan membuat Pertashop terancam bangkrut. Pelanggan berhenti beli Pertamax.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kompas.com/Tresno Setiadi
PERTASHOP - Kios Pertashop yang menjual BBM jenis Pertamax terancam bangkut. Hal ini menjadi imbas pelanggan yang berhenti membeli Pertamax usai kasus BBM oplosan oleh Pertamina. 

SURYAMALANG.COM - Imbas kasus korupsi Pertamina yang mana adanya BBM Oplosan membuat Pertashop terancam bangkrut. 

Diketahui, Pertashop menjual BBM jenis Pertamax kepada pelanggan kini terancam bangkrut usai banyak yang berhenti beli Pertamax

Penuruan penjualan BBM jenis Pertamax ini mencapai 50 persen pasca-terungkapnya kasus pengoplosan Pertamax oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dampak dari kasus tersebut juga mengancam keberlangsungan usaha Pertashop yang bergantung pada penjualan Pertamax.

Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, mengungkapkan bahwa keluhan terkait penurunan penjualan Pertamax datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Bengkulu.

 "Hampir di seluruh Indonesia, termasuk Bengkulu, anggota kita mengeluhkan kurangnya pembeli pada jenis bahan bakar Pertamax," "Kayaknya sejak adanya kasus tersebut, masyarakat mulai beralih ke bahan bakar lain," kata Steven dalam pesan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Rabu (12/3/2025).

Menurut Steven, penurunan ini berisiko menimbulkan efek yang lebih luas, termasuk kemungkinan tutupnya sejumlah Pertashop akibat menurunnya permintaan.

HPMPI Periksa Kualitas Pertamax

KORUPSI PERTAMINA-  Foto Ilustrasi SPBU Pertamina. Penjualan Pertamax turun drastis.
KORUPSI PERTAMINA- Foto Ilustrasi SPBU Pertamina. Penjualan Pertamax turun drastis. (Dokumen Pertamina)

Baca juga: Isak Tangis Keluarga 3 Polisi Tertembak Saat Gerebek Sabung Ayam,Korem dan Polda Lampung Investigasi

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi langsung ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pulau Baai, Bengkulu, yang dikelola oleh Pertamina, untuk memastikan kualitas produk yang disalurkan. "

Hasil kunjungan ini kami menyimpulkan bahwa produk yang diterima, disimpan, kemudian disalurkan oleh Fuel Terminal Pulau Baai telah melalui beberapa tahapan pemeriksaan yang ketat," kata dia 

"Alurnya, pengantaran BBM oleh kapal tongkang dilengkapi dengan COQ (certificate of quality), di mana di dalam satu bundel berkas pengantar tersebut lengkap dengan spesifikasi produk BBM yang dibawa dan pengambilan master sampel yang dilakukan inspeksi/pemeriksaan ulang di laboratorium," ujar Steven menjelaskan.

Sementara itu, masyarakat juga merespons negatif atas skandal BBM oplosan ini.

Imamsyah, seorang warga Kota Bengkulu, menilai bahwa kasus ini sangat mengecewakan pelanggan setia Pertamax dan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap produk BBM milik Pertamina. 

 "Korupsi pengoplosan Pertamax oleh petinggi Pertamina sangat melukai hati rakyat. Rasanya ingin kasih pelajaran berhenti menggunakan produk-produk Pertamina, namun Bengkulu tidak ada SPBU kecuali Pertamina," kata Imamsyah.

Sejumlah pelanggan mengungkapkan bahwa jika ada SPBU selain Pertamina, mereka akan beralih ke merek lain.

Masyarakat juga berharap Pertamina segera melakukan evaluasi mendalam dan membangun kembali kepercayaan masyarakat agar bisnis Pertashop tidak semakin terpuruk mengutip Kompas.com.

Baca juga: Yoga Kurir Pusing Cari Solusi Usai Motor Beserta 138 Paket Hilang Dicuri, Ganti Rugi Rp 13 Juta

Beralih ke Shell

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved