Aksi Tolak UU TNI Malang

FAKTA-FAKTA Demo Tolak UU TNI di Malang: Bom Molotov, 10 Massa Aksi Hilang, Nakes Kena Pukul Aparat

Berikut ini rangkuman fakta-fakta demo tolak UU TNI di Malang yang berakhor ricuh antara aksi massa dan aparat yang bertugas. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
DEMO MALANG - Potret massa aksi demo tolak UU TNI di Malang (KIRI) yang terjadi pada Minggu, (23/3/2025). Demo yang dilakukan di gedung DPRD Kota Malang itu berakhir ricuh (KANAN). 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman fakta-fakta demo tolak UU TNI di Malang yang berakhor ricuh antara aksi massa dan aparat yang bertugas. 

Diketahui, ratusan massa melakukan demo di Gedung DPRD Kota Malang memenolak Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang telah disahkan DPR RI, Kamis (20/3/2025).

Massa yang turun mengatasnamakan Arek-Arek Malang, Minggu (23/3/2025) sore.

Demo berjalan mulus pada awalnya dan berakhir memanas setelah Gedung DPRD Kota Malang membara dibakar para demonstran.

Pembubaran demo kemudian ricuh.

Pihak massa aksi dan aparat terluka, termasuk tim medis yang turut mendapat kekerasan.

Selengkapnya, simak fakta-fakta mengenai demo tolak RUU TNI di Malang di bawah ini.

1. Tolak RUU TNI

AKSI TOLAK UU TNI - Massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan menggelar aksi demo tolak UU TNI di Jalan Tugu atau tepatnya depan Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025) sore.
AKSI TOLAK UU TNI - Massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan menggelar aksi demo tolak UU TNI di Jalan Tugu atau tepatnya depan Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025) sore. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Ratusan massa yang mengatasnamakan Arek-Arek Malang turun ke jalan menolak RUU TNI pada Minggu (23/3/2025) sore.

Dalam aksinya itu, mereka secara tegas menyuarakan penolakan UU TNI. Karena dengan UU TNI yang telah direvisi, dinilai menghadirkan dwifungsi TNI seolah kembali ke  rezim orde baru.

Selain berorasi, mereka juga menggelar aksi teatrikal. Yaitu, mencoret-coret jalan dan menuliskan berbagai kalimat serta membawa spanduk penolakan UU TNI.

Dari pantauan di lokasi hingga pukul 16.59 WIB, massa masih berkumpul di depan gedung DPRD Kota Malang. Sembari terus melontarkan orasi terkait penolakan UU TNI.

Mereka juga meluapkan keresahan dengan mencoret-coret kapur dan cat semprot di aspal.

Beragam tulisan di aspal itu berisi tuntutan penolakan UU TNI.

Selain itu, mereka juga memasang spanduk dan menempelkan selebaran bertuliskan hal yang sama di pagar tembok gedung DPRD Kota Malang.

Berbagai kata-kata menarik ditulis oleh massa aksi tersebut.

Diantaranya adalah Supremasi Sipil, Gusti Mboten Sare, Reneo Orba Orde Baru Paling Baru.

2. Gedung DPRD Kota Malang dilempar bom Molotov

AKSI TOLAK UU TNI - Massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan saat menggelar aksi demo tolak UU TNI depan Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025). Hingga memasuki malam hari, aksi massa makin ricuh.
AKSI TOLAK UU TNI - Massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan saat menggelar aksi demo tolak UU TNI depan Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025). Hingga memasuki malam hari, aksi massa makin ricuh. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Pada pukul 18.18 WIB, aksi massa makin memanas.

massa aksi sempat melemparkan dua molotov dan beberapa kali petasan ke arah Gedung DPRD Kota Malang.

Terlihat, molotov mendarat tepat di teras depan Gedung DPRD Kota Malang hingga mengeluarkan kobaran api.

Namun, kobaran api tidak sampai berlangsung lama karena langsung dipadamkan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang yang bersiaga di lokasi.

Di samping itu, masaa juga membakar seragam loreng TNI sebagai simbol penolakan UU TNI.

Termasuk, merusak pos jaga dan membakar berbagai barang rongsokan di depan gedung DPRD Kota Malang.

3. Pembubaran ricuh

PASCA DEMO RICUH - Kondisi di sekitar Gedung DPRD Kota Malang pasca aksi ricuh tolak UU TNI yang terjadi pada Minggu (23/3/2025) malam. Tampak polisi mengamankan salah satu anggota demonstran
PASCA DEMO RICUH - Kondisi di sekitar Gedung DPRD Kota Malang pasca aksi ricuh tolak UU TNI yang terjadi pada Minggu (23/3/2025) malam. Tampak polisi mengamankan salah satu anggota demonstran (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Aksi semakin panas dengan aksi menjebol pagar sisi utara Gedung DPRD Kota Malang.

Setelah menjebol pagar, mereka membakar pos gedung DPRD Kota Malang dan satu pos lainnya dirusak hingga atapnya jebol.

Melihat kondisi yang makin anarkis dan tidak terkendali, maka pada pukul 18.41 WIB, polisi serta TNI langsung memukul mundur massa.

Dibantu semprotan air dari mobil pemadam kebakaran, massa pun mundur sampai ke Jalan Kertanegara dan langsung bubar.

Terlihat, ada beberapa massa aksi dibawa dan diamankan oleh petugas.

Namun, menurut Aliansi Suara Rakyat (ASURO), pembubaran ini dihiasi kekerasan fisik maupun kekerasan verbal.

Melalui rilis, ASURO bahkan menyebut sejumlah Tim medis, pers dan pendamping hukum yang bersiaga di Halte Jl. Kertanegara  juga mendapati pemukulan dan kekerasan verbal.

Disebutkan, pasca-terjadi kericuhan, massa aksi mulai dibubarkan sekitar pukul 18.40 WIB.

Aparat Kepolisian bersama dengan TNI mulai melakukan penyisiran dan memukul mundur massa di sekitaran Balai Kota Malang, Jl. Suropati, Jl. Sultan Agung hingga Jl. Pajajaran. 

Aparat berpakaian lengkap dan membawa alat pemukul melakukan penyisiran melalui Jl. Gajahmada.

Sejumlah massa aksi yang sudah menyelamatkan diri disweeping, dipukul dan dibawa oleh aparat berpakaian preman. 

4. Tim medis jadi korban kekerasan apparat

DEMO MALANG RICUH - Tampak dari luar gedung DPRD Kota Malang Senin (24/3/2025) pagarnya dipenuhi coretan bekas aksi pendemo Minggu (23/3/2025) malam. Tidak hanya di pagar, aspal jalan dan ukiran tulisan
DEMO MALANG RICUH - Tampak dari luar gedung DPRD Kota Malang Senin (24/3/2025) pagarnya dipenuhi coretan bekas aksi pendemo Minggu (23/3/2025) malam. Tidak hanya di pagar, aspal jalan dan ukiran tulisan "Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang" sudah tidak berbentuk lagi karena penuh coretan.  (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Hingga Senin (25/3/2025) pagi demo Malang masih menjadi trending topic paling populer di X dengan berbagai postingan terkait aksi kekerasan aparat hingga korban massa aksi yang berjatuhan.  

Salah satu yang menjadi sorotan warganet di X adalah tim medis yang diduga ikut jadi sasaran kekerasan diduga dilakukan oleh aparat. 

'Ini Polisi bagaimana? Nggak pernah di-briefing apa polisi yang amankan Demonstran? bahwa saat aksi Demo ada tim Medis tidak boleh DIGANGGU mereka hadir untuk kemanusiaan. INI DI MALANG MALAH DI TANGKAPIN ITU BAGAIMANA! Duh Malang bener ini nasibnya Malang' tulis @Jateng_Twit

'Demo di DPRD malang chaos saat ini. medis dipaksa bubar, dipukulin hingga ditendangin. massa mulai ditangkap. kapolresta turun. TNI lempar batu. salah satu warga malang menyerahkan massa ke polisi' tulis @tanyarlfes

Aliansi Suara Rakyat (ASURO) menyebut terjadi kekerasan fisik maupun kekerasan verbal saat aparat melakukan penyisiran, membubarkan massa aksi.

Melalui rilis, ASURO bahkan menyebut sejumlah Tim medis, pers dan pendamping hukum yang bersiaga di Halte Jl. Kertanegara juga mendapati pemukulan dan kekerasan verbal.

"Sejumlah massa aksi ditangkap, dipukul dan mendapatkan ancaman. Tim medis, pers dan pendamping hukum yang bersiaga di Halte Jl. Kertanegara juga mendapati pemukulan, kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan (verbal)."

"Sejumlah gawai massa aksi dan tim medis dirampas, begitu pula dengan alat kelengkapan medis. " demikian rilis yang disampaikan ASURO, Minggu (23/3/2025) malam.

5. 10 massa aksi hilang

Sepuluh masa aksi dikabarkan hilang kontak dan banyak korban luka-luka berjatuhan baik dari massa aksi maupun petugas kepolisian dan TNI. 

Dalam rilis yang disampaikan Aliansi Suara Rakyat (ASURO), hingga Minggu pukul 21.25 WIB, dikabarkan ada sekitar 6 sampai 7 orang massa aksi yang dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu dilaporkan ada sekitar 10 orang massa aksi yang hilang kontak dan diketahui ada 3 orang yang diamankan petugas.

Sementara menurut Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto ada sebanyak 7 aparat yang mengalami luka-luka. 

"Iya benar, ada 7 personel yang terluka. Terdiri dari 6 anggota polisi dan satu orang TNI," ungkap Yudi, Minggu.

Untuk sementara total korban luka-luka baik dari massa aksi maupun aparat berjumlah sekitar 14 orang.

6. Wakil Ketua DRPD Kota Malang buka suara

DEMO RICUH - Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah saat menanggapi terkait aksi ricuh tolak UU TNI yang terjadi pada Minggu (23/3/2025) malam.
DEMO RICUH - Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah saat menanggapi terkait aksi ricuh tolak UU TNI yang terjadi pada Minggu (23/3/2025) malam. (KOLASE - SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah yang turun langsung ke lokasi, menyayangkan adanya kejadian tersebut. 

Menurutnya, pihak DPRD Kota Malang selalu terbuka menampung serta mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Kami telah siap menerima audiensi, dan semua fraksi juga sudah mendapat arahan. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk duduk bersama," ujar Rimzah, Minggu (23/3/2025).

Dirinya mengungkapkan pada intinya, DPRD Kota Malang berpegang pada prinsip untuk membangun ruang dialog bersama.

"Kami siap menerima, di dalam, di luar, di bawah hujan, di bawah terik matahari sekalipun. Kami ingin membangun narasi bersama," terangnya.

Namun, belum sempat bertemu langsung dengan massa aksi, ternyata situasi berubah jadi kacau dan anarkis.

"Sebenarnya dari tadi siang, kami sudah siap. Ternyata, suasananya tidak kondusif," tambahnya.

Rimzah juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukakan oleh polisi dan TNI. Sehingga, aksi anarkis itu tidak semakin memburuk.

"Saya baru saja berbuka puasa, dapat kabar dari teman-teman di kepolisian dan langsung turun ke lokasi. Saya mengapresiasi TNI-Polri yang cepat menangani situasi ini, sehingga tidak semakin memburuk," ungkapnya.

Saat disinggung terkait aksi-aksi lanjutan yang mungkin akan terjadi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tersulut emosi atau terprovokasi.

"Kami ingin menjaga Malang tetap kondusif. Jangan sampai diprovokasi oleh hal-hal yang buruk atau merugikan kita semua," tandasnya.

(Suryamalang.com/Kukuh Kurniawan)

 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved