Lebaran 2025
Tradisi Ambengan Bandeng di Duduksampeyan Gresik, Kembali dijalankan Bersama Setelah Salat Ied
Para warga ramai berbondong-bondong ke Masjid atau Musala dengan membawa Ambeng. Membaca do'a bersama, bacaan tahlil. Selanjutnya warga akan sal
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Tradisi ambengan bandeng masih terus dilestarikan di Kabupaten Gresik.
Warga di Kabupaten Gresik tetap antusias menjalankan tradisi Ambengan, makan bandeng bersama di hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Tradisi Ambengan yang digelar setelah salat Idul Fitri masih dijaga dengan baik oleh sebagian besar masyarakat Gresik. Salah satunya di Desa Ambeng-ambeng Duduksampeyan, Gresik.
Ambengan sendiri berasal dari Ambeng yang artinya sego lengser.
Setiap rumah akan membawa ambeng yang berisi lauk pauk (ikan bandeng dan lain-lain) dan juga nasi.
Nasi tersebut kemudian diletakkan pada sebuah lengser atau nampan berukuran besar.
Para warga ramai berbondong-bondong ke Masjid atau Musala dengan membawa Ambeng.
Di sana mereka kemudian akan membaca do'a bersama yakni bacaan tahlil.
Selanjutnya warga akan saling bertukar makanan dan menyantapnya secara bersama-sama.
Hal tersebut menjadi wujud kerukunan dan rasa syukur warga usai melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh.
"Ambengan bandeng sebelum di makan bersama, tokoh masyarakat desa setempat memimpin bacaan doa terlebih dahulu, Sebagai ungkapan syukur lalu makan bareng-bareng," kata Zainul, Senin (31/3/2025).
Tujuan diadakan tradisi unik Ambengan yakni sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang diberikan.
Hal yang sama diungkapkan Khoirur Rosyidi mengatakan, tradisi Ambengan mengandung nilai religius, dalam bentuk rasa syukur kepada Tuhan usai melakukan ibadah puasa.
Ambeng tersebut juga disertai dengan membawa uang selawat atau sedekah seikhlasnya. Uang selawat disisipkan di atas makanan.
"Nanti sisa Ambeng bisa dibawa pulang untuk keluarga di rumah," tutupnya. (wil)
Tradisi Kupatan Pekauman Gresik Dilestarikan sudah Turun Temurun, Siapapun Boleh Turut Serta |
![]() |
---|
Jumlah Pengunjung di Pantai Papuma Jember Anjlok di Lebaran Ketupat, 2 Ribu Wisatawan |
![]() |
---|
Apa Itu Catcalling? Marak di Kayutangan Heritage Kota Malang, Wisatawan Cewek Mengeluh Takut |
![]() |
---|
Kayutangan Heritage Kota Malang Ramai Saat Lebaran, Wisatawan Keluhkan Catcalling dan Parkir |
![]() |
---|
7 Tips Aman Berkendara di Cuaca Ekstrem Saat Arus Balik Lebaran 2025, Fisik dan Kondisi Armada Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.