Kades Minta THR
MURKA Dedi Mulyadi hingga Desak Kapolda Jabar Tangkap Kades Minta THR Rp 165 Juta: Kita Tunggu Saja
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi desak Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus menangkap Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin soal kasus kades minta THR.
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: iksan fauzi
“Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan ikhlas yang diberikan kami ucapkan terima kasih,” demikian bunyi surat tersebut sebagaimana dikutip Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).
Setelah surat kades minta THR viral minta THR, Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin muncul ke publik dan mengaku imbauan, bukan paksaan.
“Surat edaran meminta dana untuk THR yang beredar luas di media sosial itu maksudnya hanya bersifat imbauan,” ujar Ade Endang dalam keterangan video, Minggu (30/3/2025).
Ade juga mengakui kesalahannya dan berjanji akan menarik kembali surat yang telah beredar tersebut.
“Saya mengaku salah dan akan menarik kembali surat imbauan tersebut,” tambahnya.
Setelah surat THR itu viral, Dedi Mulyadi juga sempat merespons dengan nada sengit.
“Ya, sama dong perlakuannya seperti preman di Bekasi. Preman di Bekasi ditindak, ditahan. Masa kepala desa enggak?” ujar Dedi di Bandung, Minggu (30/3/2025).
Dedi menegaskan bahwa kasus ini bukan sekadar masalah etika, tetapi juga sudah masuk ranah hukum.
Ia meminta agar ada langkah tegas agar tidak ada kejadian serupa di masa mendatang.
Rupanya, nama Ade Endang bukan pertama kalinya terseret dalam kontroversi.
Pada 2021, ia pernah diduga terlibat dalam pemotongan bantuan sosial tunai (BST) atau bansos Presiden Joko Widodo.
Saat itu, sekelompok ibu-ibu mengaku dana bansos yang seharusnya mereka terima sebesar Rp 600 ribu dipotong hingga 50 persen.
Baca juga: Apa Itu Eigher Adventure Land? Proyek Rp 800 Miliar Disegel Dedi Mulyadi Pemiliknya Ronny Lukito
Seorang warga bernama Tati Herawati menceritakan bahwa setelah menerima BST di SMPN 1 Klapanunggal, ia diminta masuk ke ruangan lain.
Di mana uangnya tiba-tiba dipotong menjadi Rp 300 ribu dengan alasan untuk dialihkan ke warga lain yang belum menerima bantuan.
“Dia (petugas) bilang, uang ibu katanya dialihkan Rp 300 ribu, katanya sudah sepakat. Kami keberatan, karena tidak ada pemberitahuan sejak awal,” ungkap Tati.
Saat itu, Ade Endang membantah terlibat dalam pemotongan bansos tersebut dan mengklaim bahwa ada pihak lain yang bermain di belakangnya.
Meski begitu, kasus ini tetap membekas dalam rekam jejak kepemimpinannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar yang Dilobi Dedi Mulyadi Usut Kasus Kades Minta THR
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.