Pemandu Wisata dalam Batu Guide Community Minta kepada Pemkot Batu untuk Diberikan Pelatihan

Pemandu Wisata dalam Batu Guide Community Minta kepada Pemkot Batu untuk Diberikan Pelatihan

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
Instagram
ILUSTRASI - Taman Langit Gunung Banyak, Kota Batu. Pemandu Wisata dalam Batu Guide Community (BGC) meminta kepala daerah agar memberikan pelatihan untuk menambah pengetahuan. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Komunitas Pemandu Wisata Kota Batu yang tergabung dalam Batu Guide Community (BGC) meminta kepala daerah yang baru agar memberikan pelatihan untuk menambah pengetahuan.

Pasalnya, pemandu wisata dinilai juga memiliki peran penting dalam menjalankan roda perekonomian dan roda kehidupan wisata di Kota Batu.

“Ya benar, kami membutuhkan upgrading skill untuk para anggota agar meningkatkan kemampuan mereka saat bertugas di lapangan."

"Harapan kami Pemkot dapat menfasilitasi Pelatihan sertifikasi maupun uji kompetensi Pramuwisata."

"Ini untuk memastikan para pemandu wisata di Kota Batu, tersertifikasi dan punya lisensi untuk membawa tamu,” kata Ketua BGC, Oding Alfarifta kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (17/4/2025).

Oding Alfarifta mengatakan, peningkatan kemampuan bagi para pemandu sangat penting karena bersinggungan langsung dengan wisatawan, sehingga tak dipungkiri profesionalitas menjadi salah satu hal yang harus dimiliki para pemandu wisata.

“Biasanya untuk meningkatkan wawasan kami belajar sendiri lewat kegiatan Edu-Trip yang dilakukan secara swadaya,” ujarnya.

Edu Trip merupakan kegitan datang ke tempat wisata ataupun tempat bersejarah lainnya untuk belajar dan nantinya disampaikan ke tamu wisata saat menjadi pemandu.

“Dalam waktu dekat kami juga akan menggelar Edu Trip wisata budaya Gunung Kawi,” jelasnya.

Selain meminta agar Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, Nurochman - Heli Suyanto, memberikan perhatian kepada para pemandu wisata, Oding juga meminta agar diberikan perlindungan terhadap pekerja pramuwisata karena profesi ini juga memiliki risiko saat bekerja.

“Kalau tamu wisata biasanya sudah tercover asuransi perjalanan dari travelnya."

"Tetapi kami yang bekerja sebagai freelance tentu juga perlu melindungi diri sendiri."

"Barangkali ada kebijakan dari Pak Wali untuk membantu memfasilitasi seperti BPJSTK untuk kami,” pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved