Ekspor Banyuwangi Meningkat pada 2024, Tembus Pasar 80 Negara di Lima Benua

Data Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi menunjukkan, ekspor produk asal Banyuwangi sepanjang 2024 senilai 196 juta dollar

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin
EKSPOR BANYUWANGI - Ekspor produk ikan kaleng dari Banyuwangi ke Kanada pada akhir 2024. Sepanjang 2024, ekspor Banyuwangi ke berbagai negara tujuan meningkat dibanding tahun sebelumnya. 

SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Ekspor produk dari Kabupaten Banyuwangi ke berbagai negara terus meningkat.

Sepanjang 2024, terdapat peningkatan nilai ekspor dibanding tahun sebelumnya.

Data Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi menunjukkan, ekspor produk asal Banyuwangi sepanjang 2024 senilai 196 juta dollar AS.

Sementara sepanjang 2023, nilainya 177,8 juta dollar AS.

Artinya, terdapat peningkatan nilai ekspor sekitar 18,2 juta dollar AS.

"Alhamdulillah, total ekspor Banyuwangi setiap tahun ada kenaikan," kata Kepala Diskopumdag Banyuwangi, Nanin Oktaviantie kepada SURYAMALANG.COM, Senin (21/4/2025).

Merujuk pada data yang sama, produk Banyuwangi dikirim ke 80 negara yang tersebar di lima benua yakni Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia.

Sementara terdapat 27 produk unggulan, mulai dari ikan hias, batu apung, koral, ikan kaleng, olahan kayu jati, kopi, hingga pupuk cair.

Pada 2024, terdapat capaian-capaian baru pada ekspor Banyuwangi. Misalnya, masuknya produk ikan kaleng ke Kanada senilai 450 ribu dollar AS pada akhir tahun.

Soal rencana kenaikan tarif impor AS, Nanin mengaku telah berkomunikasi dengan para eksportir dan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Timur.

Kabar terakhir yang disampaikan pemerintah pusat, tarif masuk produk unggulan Tanah Air ke Negeri Paman Sam bisa mencapai 47 persen.

Nanin menjelaskan, terdapat beberapa eksportir Banyuwangi yang memiliki kontrak kerja sama dengan negara-negara bagian Amerika Serikat.

Menurut Nanin, hingga saat ini belum ada pengiriman barang ke negara terseut dengan kontrak baru dan ketentuan atau kebijakan baru.

Beberapa pengiriman ekspor yang masih berlangsung, kata dia, berjalan dengan kontrak lama.

"Salah satu ekspotir udang beku, mereka masih melakukan pengiriman dg kontrak lama ke AS kurang lebih 20 ton. (Saat ini) proses kirim dan tidak ada masalah," kata Nanin.

Ada juga eksporir ikan hias dan terumbu karang dari Banyuwangi yang biasa mengirim ke negara AS. Namun untuk saat ini, belum ada kontrak baru untuk 2025.

"Kami juga koordinasi ke Disperindag Jatim terkait isu kenaikan tarif ini. Jawabnya juga masih belum ada kenaikan dan masih tetap menggunakan tarif yang dulu," sambungnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved