Dugaan Pelecehan Dokter Malang

BABAK Baru Kasus Pelecehan di Persada Hospital, Dokter AY Dipecat dan Manajemen Minta Maaf Terbuka

Terlapor dugaan pelecehan 2 pasien perempuan Persada Hospital, dokter AY akhirnya dipecat dari rumah sakit tersebut. Korban QAR dan A.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: iksan fauzi
KOMPAS.com/ Nugraha Perdana
DOKTER AY DiPECAT: Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi Persada Hospital Malang, dr. Galih Endradita, Sp.FM, FISQua (KIRI) saat memberi keterangan pers terhadap oknum dokter AY yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya. Terduga korban pelecehan (KIRI) berinisial QAR oleh oknum dokter AY. Babak baru kasus pelecehan di Persada Hospital, dokter AY dipecat dan Manajemen minta maaf terbuka melalui video pendek. 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Terlapor dugaan pelecehan 2 pasien perempuan Persada Hospital, dokter AY akhirnya dipecat dari rumah sakit tersebut.

Adapun dua pasien perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan dokter AY adalah QAR (31)  asal Bandung, Jawa Barat.

Lalu pasien perempuan asal Kota Malang berinisial A (30)

Keduanya telah melaporkan perbuatan asusila dokter AY ke Polresta Malang Kota.

Kelakuan dokter AY itu membuat Manajemen Persada Hospital bertindak tegas.

Sebab, Manajemen Persada Hospital merasa perbuatan dokter AY merugikan terduga korban dan merusak nama baik institusi rumah sakit. 

Karena itu, melalui video pendek di akun Instagram Persada Hospital, Manajemen menyatakan resmi memecat dokter AY.

Keputusan itu dilakukan Manajemen Persada Hospital setelah dokter AY dilaporkan 2 pasien wanita yang diduga menjadi korbannya.

Di dalam video berdurasi satu menit delapan detik itu, Manajemen Persada Hospital menyesalkan terjadinya dugaan tindakan pelecehan oleh dokter AY

Di video itu juga, Manajemen Persada Hospital menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat khususnya kepada pihak yang merasa dirugikan atas peristiwa ini.

Lalu di dalam video yang sama, bahwa sebagai bentuk tanggung jawab, Persada Hospital menegaskan bahwa yang bersangkutan (dokter AY) sudah tidak lagi bertugas (diberhentikan).

Termasuk telah melakukan investigasi internal dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Kemudian di akhir video, Manajemen Persada Hospital menyampaikan bahwa sebagai institusi kesehatan yang dipimpin seorang perempuan, berkomitmen selalu menjunjung tinggi harkat, martabat dan perlindungan bagi perempuan.

Baca juga: DI MANA Dokter AY? Lecehkan 2 Pasien Persada Hospital Malang, Masih Bebas Belum Diperiksa Penyidik

Termasuk akan memperkuat sistem pengawasan dan memastikan setiap layanan medis, dilakukan sesuai standar etika dan profesionalisme yang tinggi.

Saat dilakukan upaya konfirmasi, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S. Si., MMRS membenarkan pernyataan yang ada di dalam video tersebut.

Termasuk, juga membenarkan bahwa dokter AY telah resmi diberhentikan oleh manajemen Persada Hospital.

"Iya, sudah (telah resmi diberhentikan dari Persada Hospital)," jelasnya, Kamis (25/4/2025).

Namun saat ditanya lebih detail, terkait sejak kapan terduga pelaku dokter AY resmi diberhentikan, pihaknya hanya menjawab singkat.

"Kami pasti akan berusaha menjawab sesegera mungkin, secara personal. Namun di situasi seperti ini, kami sangat memohon pengertiannya," tandasnya.

Baca juga: Nasib Dokter AY Terduga Pelaku Pelecehan Pasien di Malang, Resmi Diberhentikan dari Persada Hospital

Seperti diberitakan sebelumnya, viral di media sosial terkait dokter Persada Hospital Malang berinisial AY yang diduga melakukan pelecehan kepada pasien.

Informasi terkait kejadian itu diposting langsung oleh terduga korban yang merupakan seorang perempuan asal Bandung, Jawa Barat berinisial QAR (31).

Saat menjalani rawat inap di kamar VIP Persada Hospital pada tanggal 27 September 2022, QAR disuruh melepas baju oleh AY dengan dalih diperiksa memakai stetoskop.

Namun ternyata berlanjut, dimana terduga korban disuruh melepas bra.

Lalu, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian payudara dari QAR.

Tidak lama kemudian, AY mengeluarkan handphone dengan dalih membalas WA teman.

Akan tetapi, posisi kamera HP tersebut mengarah ke bagian dada terduga korban dan terduga korban menganggap bahwa pelaku telah memfotonya.

Baca juga: Penyebab Hilangnya Profil Dokter AY dari Website Persada Hospital Malang, RS Bantah Hapus Jejak

Ternyata kejadian itu tidak dialami korban QAR semata, melainkan juga ada korban lainnya yaitu seorang perempuan asal Kota Malang berinisial A (30).

Diketahui, dugaan kejadian pelecehan yang dialami oleh A itu terjadi saat menjalani pemeriksaan kesehatan di ruang IGD Persada Hospitan pada tahun 2023 lalu. 

Dan korban A memastikan, terduga pelaku merupakan dokter AY yang sebelumnya viral karena kasus serupa.

Diketahui, kedua terduga korban baik QAR maupun A telah melaporkan kejadian tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polresta Malang dan saat ini masih dilakukan penyelidikan.

Minta kasus segera diungkap

TUNTUT PERMOHONAN MAAF - Penasehat Hukum terduga korban pelecehan, QAR, Satria Marwan SH MH. Diketahui, pihaknya menunggu dan menuntut sikap Persada Hospital Kota Malang untuk mengeluarkan permohonan maaf secara resmi dan terbuka ke korban.
TUNTUT PERMOHONAN MAAF - Penasehat Hukum terduga korban pelecehan, QAR, Satria Marwan SH MH. Diketahui, pihaknya menunggu dan menuntut sikap Persada Hospital Kota Malang untuk mengeluarkan permohonan maaf secara resmi dan terbuka ke korban. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Sebelumnya, penasihat hukum terduga korban QAR, yakni Satria Marwan meminta Manajemen Persada Hospital minta maaf secara terbuka kepada korban.

Selain itu, Satria juga minta pihak kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.

Sejak kliennya melaporkan dokter AY pada Jumat (18/4/2025) lalu, pihak kepolisian telah memanggil dan meminta keterangan dari dua saksi yaitu teman korban berinisial Y dan pegawai Persadal Hospital berinisial AK.

Tetapi ia sebagai kuasa hukum dari pelapor, belum mendapatkan informasi secara detail terkait hasil sementara dari penyelidikan tersebut.

"Ada juga tentang CCTV rumah sakit yang sudah diperoleh penyidik. Tetapi, kami belum mendapat informasi detailnya," jelasnya, Rabu (23/4/2025).

Pihaknya pun berharap, agar kasus pelecehan seksual tersebut bisa segera terungkap sejelas-jelasnya. Apalagi dalam kasus tersebut, sudah ada korban lain yang melapor.

Sebagai informasi, selain QAR yang sudah melapor pada Jumat (18/4/2025), tidak lama disusul korban lain berinisial A pada Selasa (22/4/2025) lalu

Bedanya, QAR mengalami pelecehan tersebut pada tahun 2022 lalu dan korban A mengalami pelecehan di tahun 2023.

"Kasus ini perlu untuk segera terungkap. Selain demi rasa keadilan bagi korban, juga dapat dijadikan contoh bagi masyarakat luas, bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi para pelaku kekerasan seksual," terangnya.

Dengan adanya dua laporan korban dengan terduga pelaku yang sama dan lokasi yang sama, pihaknya menganggap bahwa tingkat urgensi kasus ini untuk dapat segera diungkap.

Di sisi lain, ia juga mengimbau kepada korban lainnya yang merasa telah dilecehkan oleh dokter AY, untuk berani melapor ke polisi.

"Untuk korban lain, bisa segera membuat laporan polisi. Hal ini dapat memutus mata rantai kekerasan seksual yang dilakukan dokter AY," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved