Target Investasi Kota Malang Naik Rp 200 Miliar, Sektor Pariwisata Digenjot

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan, sektor pariwisata memiliki peluang yang besar karena dapat menggerakan sektor

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
PARIWISATA - Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan. Target investasi Kota Malang naik sebanyak Rp 200 Miliar. Terkait hal ini, sektor pariwisata digenjot. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang menggenjot potensi investasi pariwisata untuk memenuhi target Rp 1,6 triliun pada 2025. Target pada 2025 mengalami kenaikan sebanyak Rp 200 miliar dari tahun 2024.

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan, sektor pariwisata memiliki peluang yang besar karena dapat menggerakan banyak sektor di bawahnya.

Mulai dari makanan hingga jasa. Berkaca dari tahun lalu yang menorehkan catatan hingga Rp 2,8 triliun, Arif cukup optimis target tahun ini tercapai.

“Investasi yang masuk Kota Malang pada 2024 sebanyak Rp2,8 triliun. Kenaikannya 100 persen,” ujar Arif, Selasa (29/4/2025).

Target investasi di Kota Malang selalu mengalami kenaikan Rp 200 miliar sejak 2023. Pada 2023 targetnya, sebesar Rp1,2 triliun dengan pendapatan Rp 2,2 triliun. Pada 2024 target investasi mencapai Rp 1,4 triliun dan 2025 mencapai Rp 1,6 triliun.

Arif mengungkapkan, pemasukan investasi di Kota Malang selama ini kebanyakan berada pada sektor perhotelan dan perumahan. Setidaknya, ada rencana tiga pembangunan hotel yang segera terwujud di Kota Malang.

“Yang izinnya sudah masuk, ada tiga hotel. Paling banyak memang di sektor hotel dan perumahan,” ungkapnya.

Tantangan yang ada saat ini di Kota Malang adalah lahan untuk membangun gedung. Perizinan untuk membangun gedung cukup ketat karena lahan di Kota Malang semakin kecil.

Hal itu membuat beberapa investor harus berpikir ulang kalau ingin berinvestasi di Kota Malang.

“Agak sulit memang sekarang. Banyak investor juga masih pikir-pikir dan lahan di kita sudah semakin minim. Jadi harus pintar-pintar memanfaatkannya,” tuturnya.

Terbaru, tantangan investasi adalah penolakan dari warga. Di Kecamatan Blimbing, warga menolak rencana pembangunan tiga tower hotel dan apartemen. Dikatakan Arif, perizinan hotel tersebut belum sepenuhnya rampung.

Proses perizinan masih berjalan cukup lama. Banyak tahapan yang harus dilakukan untuk memenuhi syarat izin sebelum pembangunan dimulai.

Koordinator Warga Peduli Lingkungan, Centya WM mengatakan, pihaknya telah berkirim surat resmi ke sejumlah instansi.

Hingga saat ini, pihaknya menunggu balasan surat tersebut. Belum ada balasan resmi dari surat-surat yang telah dikirim pada 21 April 2025 tersebut.

"Kami sudah kirim surat tanggal 21 April 2025. Kami sedang menunggu jawaban. Batas jawabannya besok tanggal 29. Kalau saya tidak terima surat balasan,  ya entarlah," katanya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved