Atlet Makan Bangkai Ayam

Parah! Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Bangkai Ayam, Minim Pendanaan Jelang Porprov Jatim 2025

Parah! Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Bangkai Ayam, Minim Pendanaan Jelang Porprov Jatim 2025

|
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
IST
AYAM TIREN - Atlet binaraga Kabupaten Malang menunjukkan ayam tiren (bangkai ayam). Oleh karena minimnya pendanaan, atlet binaraga terpaksa makan ayam tiren demi mencukupi kebutuhan nutrisi jelang Porprov Jatim 2025. 

Karena tak ada support anggaran dari Dispora Pemkab Malang, lanjut dia, terpaksa mereka tiap hari makan ayam tiren, yang dibeli dari peternakan.

Rata-rata mereka beli ayam mati itu tiga saks dan dimasak sendiri. Caranya, ayam tiren yang dibeli itu tak langsung direbus, namun dipilih yang belum bau, lalu diambil daging dadanya.

Usai direbus, baru diblender, untuk diminum. Kadang, kalau tak cukup ya airnya diperbanyak agar cukup dikonsumsi sehari.

"Mereka beli sendiri, dengan mencari ke lokasi peternakan ayam, lalu dimasak sendiri."

"Itu karena mereka saking semangatnya, agar bisa juara, demi nama baik tanah kelahirannya (Kabupaten Malang)," ungkapnya.

Menanggapi itu, Dr M Hidayat MM MPd, Kadis Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Pemkab Malang kaget saat tahu atlet Binaraga itu makan ayam mati.

"Lho, sudah tahu itu ayam tiren kok dimakan. Seingatku, Minggu kemarin, kalau nggak salah apa hari Rabu atau Kamis (1/5/2025), anggarannya sudah cair kok."

"Coba, dicek. Itu usulan dari Cabor lewat KONI, lalu kami transfer ke by name by andres atau ke atletnya masing-masing," tutur Dayat.

Kabar para atlet Binaraga makan bangkai ayam itu, membuat Achmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa berang.

Bukan cuma haram karena sudah jadi bangkai, namun itu bikin malu warga Kabupaten Malang. Masa', punya atlet hebat sampai tak terurus alias ditelantarkan.

"Masa', anggota dewan nggak malu karena biayanya makan minum sekali rapat paripurna saja bisa Rp 150 juta sampai 300 juta," tuturnya.

Menurutnya, para anggota dewan itu tiap hari rapat dengan makan ayam restoran, namun belum tentu membawa nama baik rakyat apalagi Kabupaten Malang.

Sementara, para atlet seperti itu yang sudah jelas-jelas juara dua kali, namun dibiarkan di depan mata kita semua, makan bangkai.

Mbok ya, lanjut dia, aksi mloroti uang rakyat buat klenceran anggota dewan ke luar kota, yang per bulan Rp 3 miliar, dihentikan.

"Apa anggota dewan nggak terketuk tahu fakta seperti itu."

"Ini rakyat menuntut agar aksi menghabiskan uang rakyat, buat makan minum dan klenceran direfocusing saja buat belikan ayam para atlet itu," tegasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved