Tahan Tangis Dedi Mulyadi Dengar Curhat Siswa Nakal di Barak Militer, Sering Melawan Ibu Mau Berubah
Tahan tangis Dedi Mulyadi dengar curhatan siswa nakal di barak militer, mengaku salah, sering melawan ibu kini mau berubah.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menahan tangis saat ngobrol dengan siswa yang terlibat kenakalan remaja di barak militer Purwakarta, Jawa Barat.
Para remaja ini mengikuti program pendidikan militer yang digagas Dedi Mulyadi dengan tujuan dibina agar lebih baik.
Pembinaan untuk siswa yang terlibat kenakalan remaja di wilayah Jawa Barat itu resmi dimulai pada Jumat (2/5/2025) lalu.
Pada hari pertama pendidikan, ternyata sejumlah siswa menangis.
Baca juga: Balasan Dedi Mulyadi Disebut Gubernur Konten oleh Gubernur Kaltim, Jawab Pakai Bukti Viral Terus
Laporan itu diterima Dedi Mulyadi saat berkunjung ke markas militer Purwakarta pada Sabtu (3/5/2025).
Gubernur Jawa Barat itu pun menghampiri para pelajar yang sedang berlatih baris berbaris di sebuah area lapangan.
Saat itu, Dedi Mulyadi coba melakukan tes baris-berbaris kepada para siswa ini.
Kemudian Dedi Mulyadi juga melakukan tes kejujuran dengan menanyakan siapa yang menangis.
"Siapa yang nangis ? hayo ngaku, yang nangis inget ibunya!" tanya Dedi Mulyadi di hadapan barisan siswa, Sabtu (3/5/2025) dikutip dari video-nya melalui TribunnewsBogor.
Para siswa sempat diam beberapa saat tidak ada yang menjawab.
Sampai akhirnya ada satu siswa yang berani jujur mengaku hari pertama di barak militer dirinya menangis.
Siswa yang berani jujur tadi kemudian didekati Dedi Mulyadi.
"Kamu jauh dari ibu nangis? tapi ketika bareng ibu, ibu kamu lawan terus ya?" tanya Gubernur.
Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Digugat Agar Beri Ampunan Tunggakan Pajak Kendaraan Seperti Dedi Mulyadi
Siswa itu mengaku dengan anggukan kepala.
"Sekarang sangat berarti arti seorang ibu? arti seorang ayah berarti? ketika jauh dari ibu dan ayah sedih? ketika bersama ayah dan ibu akhirnya disakitin?" tanya Dedi Mulyadi lagi.
Siswa itu pun membenarkan semua pernyataan Dedi Mulyadi tersebut dengan jawaban 'siap.'
"Kamu merasa salah gak ?" tanya Dedi Mulyadi.
"Siap, merasa salah," jawab siswa tersebut.
"Mau berubah?" tanya Dedi Mulyadi.
"Mau," jawab siswa itu.
"Mau jadi tentara nanti," tanya Dedi Mulyadi lagi.
"Siap mau," jawabnya lagi.
Obrolan dan pertemuan dengan para siswa pada akhirnya membuat Dedi Mulyadi terharu.
Dedi Mulyadi sampai menahan air mata setelah para siswa ini selesai latihan dan beranjak untuk makan siang.
Sebelum makan, para siswa dibariskan terlebih dahulu di depan bangunan tempat mereka makan.
"Ini anak-anak baru selesai latihan menuju makan siang, mereka senang dan bahagia dan dalam waktu dua hari baris berbarisnya baik banget," kata Dedi Mulyadi.
Baca juga: Minta Maaf Dedi Mulyadi Nunggak Bayar Pajak Mobil Rp42 Juta, Kekayaan Rp12 M Cek Koleksi Garasinya
"Mohon ini semuanya adalah demi kebaikan .... bangsa," ucap Dedi Mulyadi sambil menahan tetesan air matanya.
"Mohon beri ruang bagi kami untuk memperbaiki anak-anak Jawa Barat ini, mohon beri ruang bagi kami agar mereka jadi orang hebat" ungkapnya.
"Mohon beri ruang bagi kami untuk melahirkan orang-orang istimewa dari provinsi tanah yang kami cintai" jelasnya.
"Ini anak-anak hebat masa depan, bukan anak-anak nakal lagi," ungkap Dedi Mulyadi.
Kriteria Siswa yang Masuk Barak Militer
Pendidikan karakter ala militer yang dicanangkan Dedi Mulyadi dilakukan di dua daerah yakni Purwakarta dan Bandung.
Ada 39 pelajar SMP yang dinilai “sulit diatur” oleh sekolah dan keluarga dan dikirim menjalani pendidikan di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta.
Sementara itu, sebanyak 30 pelajar yang dianggap nakal di Bandung, Jawa Barat, mengikuti sekolah militer di Rindam III Siliwangi, Bandung.
Baca juga: Minta Maaf Dedi Mulyadi Nunggak Bayar Pajak Mobil Rp42 Juta, Kekayaan Rp12 M Cek Koleksi Garasinya
Dedi Mulyadi menjelaskan program pendidikan militer yang melibatkan TNI dan Polri ini dilakukan untuk memperkuat karakter bela negara pada siswa.
Khususnya mereka siswa yang terseret dalam pergaulan bebas atau terindikasi melakukan tindakan kriminal.
“Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal" ujar Dedi Mulyadi, Minggu (27/4/2025).
"TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,”
Menurut Dedi Mulyadi, selama ini sudah banyak orang tua yang bersedih karena anaknya terlibat dalam pergaulan negatif seperti masuk geng motor, tawuran, bahkan sampai mengonsumsi obat terlarang.
Harapannya dengan pembinaan yang melibatkan unsur TNI dan Polri bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut.
"Anak-anak yang orang tuanya sudah tidak sanggup lagi mendidik, akan kami wajib militerkan," kata Dedi Mulyadi.
Demi Masa Depan Bangsa
Dedi Mulyadi meyakini apa yang dicanangkan olehnya dalam program militer bertujuan untuk masa depan anak-anak bangsa.
"Seluruh langkah yang saya lakukan dan seluruh temen-temen di provinsi Jawa Barat, pak Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas lakukan tiada lain kecuali anak-anak Jawa Barat tumbuh kokoh, kuat, tidak menjadi korban kekerasan, serta memiliki masa depan," ungkap Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagram-nya, Sabtu (3/5/2025).
Dedi Mulyadi meyakini suatu saat kebijakannya tersebut akan membuahkan hasil meski banyak tantangan.
"Tidak ada kebijakan yang mulus kalau itu untuk kebaikan, pasti ada tantangan, dan pasti akan dirasakan suatu saat ketika kebijakan itu membuahkan hasil" paparnya.
"Mari saatnya berbuat bukan hanya berdebat, karena tawuran tidak akan diselesaikan dengan perdebatan, kriminalitas remaja tidak akan diselesaikan dengan perdebatan," ujarnya.
Baca juga: Tekad Reni Driver Ojol Adang Mobil Dedi Mulyadi Mengadu Eksploitasi Ojol Ekstrem, THR Cuma Rp50 Ribu
Menurut Dedi Mulyadi, pelanggaran dari kenakalan remaja tidak bisa diatasi hanya dengan perdebatan, melainkan harus dengan tindakan.
"Anak-anak yang kecanduan game online, bolos sekolah dan anak-anak yang melawan dengan orang tuanya dan melakukan pengancaman dan penganiayaan dengan orang tua dan kakeknya tidak akan diselesaikan dengan perdebatan" papar Dedi Mulyadi.
"Negeri ini akan maju dengan sebuah tindakan, terima kasih atas kritikannya semua demi kebaikan, biarkan kami bekerja dan anda semua yang mengkritisi pekerjaan kami," tandasnya.
Dedi Mulyadi menyebut tidak ada unsur paksaan dalam pelaksanaan program ini.
Menurut Dedi Mulyadi, para orang tua secara sukarela menyerahkan anaknya kepada Dinas Pendidikan untuk kemudian dikirim ke barak militer.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat
siswa nakal
remaja nakal
barak militer
pendidikan siswa nakal di barak militer
pendidikan militer ala Dedi Mulyadi
Jawa Barat
Purwakarta
Bandung
suryamalang
Daftar Top Skorer Sementara Super League: Dalberto Bomber Arema FC Perkasa di Atas David da Silva |
![]() |
---|
BEDAH Kekuatan Arema FC Vs Bhayangkara, Paul Munster Belum 'Panas' - Marcos Bisa Hajar di Kandang |
![]() |
---|
Pesan Roy Suryo untuk Prabowo Kubunya Tak Pantas Dipenjara Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Minta 2 Hal |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen TNI Faisol Mantan 'Perisai Hidup' Jokowi Dimutasi Jadi Kasdam Siliwangi Asal Gresik |
![]() |
---|
Pantas Lisa Mariana Ancam Ridwan Kamil Ketemu di KPK Benar Ada Pemanggilan Kasus Dugaan Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.