Rencana Sidak DPRD dan DLH ke TPA Supit Urang Dianggap Telat, Sudah Diusut Polresta Malang Kota

Rencana Sidak DPRD dan DLH ke TPA Supit Urang Dianggap Telat, Sudah Diusut Polresta Malang Kota

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
FOTO ARSIP - TPA Supit Urang Kota Malang. Di lokasi ini, muncul dugaan pembuangan limbah medis tidak sesuai prosedur, dan kasusnya sudah diusut Polresta Malang Kota. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rencana sidak anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat ke TPA Supit Urang, Kota Malang, bukannya mendapat apresiasi, namun malah jadi bahan ledekan.

Bukannya sidak itu tak baik, namun momennya dianggap terlambat. Sebab, saat ini kasus dugaan pencemaran limbah itu sudah diusut Polresta Malang Kota akibat ditemukan limbah medis di TPA milik Pemkot Malang itu, namun kok baru akan disidak.

"Ke mana saja mereka (anggota Komisi III dan DLH) selama ini, kok baru muncul."

"Wong, kasus itu sudah ramai dan saat ini sudah ada yang diperiksa kok baru akan sidak."

"Terus, hasil sidaknya nanti, buat apa?" ujar M Zuhdy Ahmadi atau Didik, Gubernur LIRA Jatim, Jumat (9/5/2025).

Menurutnya, itu menunjukkan wakil rakyat dan DLH tak responsif. Sebab, ribuan warga tiga desa, di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang itu sudah tiga tahun ini menjerit akibat tiap hari terdampak limbah.

Yakni, Desa Jedong, Desa Pandanlandung, Desa Dalisodo. Tiap siang hari, mereka merasakan bau badek yang bikin mual dan pusing kepala.

Ditambah, serbuan lalat ke kampungnya dan sumurnya tercemar limbah. Di saat banyak warga mengalami sesak nafas, dan butuh air bersih, selama ini tak ada yang mendengarkannya.

"DLH (Pemkab Malang) tak peka sama persoalan warganya."

"Saat warga butuh air bersih setahun lalu hingga hari ini tak ada yang respons."

"PDAM juga nggak diam, apalagi DLH. Malah, saat itu DLH menyarankan, agar warga minta ke Pemkot Malang, sebagai kopensasi atas pencemaran limbah TPA," ungkapnya.

Seperti diketahui, Rabu (7/5/2025) siang kemarin, anggota Komisi III, yang dipimpin Tantri Bararoh itu hearing sama DLH.

Hasilnya, mereka sepakat akan sidak bersama ke TPA minggu depan.

"Saya khawatir kok mereka cuma intip-intip di luar pagar TPA karena nggak dibukakan pintu."

"Wong, warga itu nggak butuh disambangi, namun butuh dibuatkan sumur artesis," ungkap Achmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved