Cerita Yusuf Ojol Medan Kaget Buka Paket Ternyata Mayat Bayi, Ada Surat 'Serahkan ke Marbot Masjid'

Cerita Yusuf ojol di Medan kaget kirim paket mayat bayi ada surat 'serahkan ke marbot masjid', pelaku langsung pergi naik angkutan kota.

|
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
OJOL KIRIM MAYAT BAYI - Seorang pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Medan menerima paket berisi jenazah bayi laki-laki, Kamis (8/5/2025). Paket dikirimkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan. Muhammad Yusuf Ansari kaget ada surat 'serahkan ke marbot masjid. 

Banyak warga berkumpul di lokasi untuk melihat langsung kejadian yang tidak biasa ini. 

“Masih ramai di lokasi. Aplikator lagi di jalan ke lokasi. Rencananya mau diserahkan ke Polsek Medan Timur,” tambah Agam.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut dan menyatakan pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan. 

“Ya, benar, saat ini petugas sedang melakukan penyelidikan,” kata Gidion kepada wartawan di Mapolrestabes Medan.

Apa Motifnya?

Setelah peristiwa itu, polisi menangkap terduga pelaku yakni kakak-beradik berinisial NH dan R pada Jumat (9/5/2025), terkait kasus pengiriman mayat bayi melalui jasa ojek online (ojol). 

"Tadi pagi tim gabungan dari Polrestabes Medan dan Polsek Medan Timur sudah mengamankan tadi pagi ibu dari bayi tersebut," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto di Medan, Jumat. 

Bayu lantas menjelaskan motif kakak beradik tersebut melakukan perbuatan tersebut. 

"Motif memang sebelumnya kami jelaskan sedikit, bahwa bayi tersebut sebetulnya lahir karena belum waktunya lahir, yaitu prematur," papar Bayu. 

Baca juga: Usut Tuntas Limbah Medis di TPA Supit Urang, Kriminolog UB : Polisi Harus Temukan Meeting of Mind

Bayu mengatakan bayi tersebut lahir pada 3 Mei 2025.

Setelah mengetahui bayinya sakit, empat hari kemudian, sang ibu (NH) membawa ke Rumah Sakit Delima di daerah Belawan. 

Bayu menuturkan, dari hasil analisis dokter, bayi harus dirujuk ke rumah sakit lain.

Namun, menurut keterangan Bayu, sang ibu tidak merujuk bayinya, tapi merawatnya di rumah karena pertimbangan biaya dan identitas. 

"Sehingga tidak begitu lama karena kondisi bayi tidak memungkinkan, (kemudian) meninggal," terang Bayu. 

Baca juga: Pilu Driver Ojol Pulang Tahu Anak Istri Meninggal Karena Kebakaran, Gagal Angkat Telepon Terakhir

NH, kata Bayu, bingung akan memakamkan bayinya dimana apalagi tidak memiliki saudara di sana. 

"Sehingga ibu ini mempertimbangkan dan mengambil kesimpulan untuk membuang bayi tersebut," ungkap Bayu. 

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved