Korban Pemusnahan Bom di Garut
Tangis Anak Korban Pemusnahan Bom di Garut Bapaknya Bukan Memulung 'Saya Minta Tanggung Jawab'
Tangis anak korban pemusnahan bom di Garut bapaknya bukan memulung, tegas di hadapan Dedi Mulyadi: saya minta tanggung jawab.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Selain itu, semua anak-anak korban yang ditinggalkan akan menjadi anak angkat Dedi Mulyadi dan disekolahkan hingga kuliah.
Pada kesempatan terpisah, pernyataan remaja itu juga ditegaskan oleh Andi (54), seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut.
Andi menyebut, warga memang sudah terbiasa dilibatkan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa TNI.
Menurut Andi, mereka yang biasa membantu adalah orang-orang pilihan dan sudah memiliki pengalaman.
"Sudah biasa, bukan kali ini saja mereka. Orang pilihan dan sudah pengalaman, bukan kejadian kali ini saja. Mungkin ini sudah menjadi musibah," ucap Andi, Selasa (13/5/2025).
Baca juga: Video 12 Pemotor Balapan Ambil Selongsong Pemusnahan Bom Garut, Peringatan Menggema: Waspada Tahan!
Andi mengatakan, sebelum musibah ini terjadi pada Selasa 6 Mei 2025 lalu di lokasi yang sama, TNI juga melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa.
Namun, pada Senin (12/5/2025) kemarin, pemusnahan yang seharusnya menjadi berkah, justru menjadi musibah.
"Biasanya (pemusnahan amunisi) jadi berkah dan sekarang malah jadi musibah," ucap Andi.
"Kalau kemarin tanggal 6 Mei di lokasi yang sama, itu aman, tidak ada apa-apa. Eh, kemarin malah jadi kejadian yang buat kami berduka," lanjutnya.
Andi mengatakan, biasanya warga setempat memanfaatkan sisa-sisa besi dan logam amunisi untuk dijual jadi rongsokan bernilai uang.
Sisa-sisa logam pemusnahan biasanya dikumpulkan warga setelah membantu TNI, sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Baca juga: Pesan Dedi Mulyadi Tragedi Pemusnahan Bom di Garut, Sumur Ketiga Tiba-tiba Meledak 13 Orang Tewas
Meski demikian, Andi tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian ledakan yang menewaskan 13 orang itu. Namun, saat mendengar beberapa kali ledakan besar, warga panik akibat mendengar teriakan histeris.
"Lalu, tidak berselang lama, banyak ambulans datang ke lokasi. Saya pikir itu suara ledakan biasa terjadi tapi, mendengar informasi ternyata banyak korban meninggal," ungkapnya.
Kata Aparatur Desa
Senada dengan Andi, aparatur Desa Sagara, Doni David, juga mengonfirmasi memang warga setempat biasanya dilibatkan dalam pemusnahan amunisi.
Menurut Doni, masyarakat sipil dilibatkan untuk menggali lubang, memilah amunisi, hingga menyusunnya.
pemusnahan bom Garut
korban pemusnahan bom
korban ledakan amunisi di Garut
pemusnahan bom
Garut Selatan
Garut
suryamalang
Kisah Kolonel Cpl Antonius Korban Ledakan Amunisi Garut, 14 Tahun Tunggu Anak Kini Pergi Tanpa Pamit |
![]() |
---|
FAKTA TERBARU Tragedi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: 25 Anggota TNI dan 21 Saksi Diperiksa |
![]() |
---|
IMBAS Ledakan Bom Garut, Dedi Mulyadi Melarang Warga Sipil Terlibat Pemusnahan Amunisi Kedaluarsa |
![]() |
---|
Ledakan di Garut Bukan dari Amunisi, Cerita Versi TNI dan Warga Korban Selamat, Lubang Ketiga Utuh |
![]() |
---|
SEKEJAP Anjas Selamat dari Ledakan Bom Garut, Tulang dan Daging Korban Tewas Nempel di Punggungnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.