40 Mahasiswa dari 12 Negara Berkompetisi dalam Perlombaan Gebyar BIPA 2.0 2025 di Unisma

Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar perlombaan Gebyar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) 2.0 2025, Rabu (14/5/2025).

SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar
PERLOMBAAN - Sejumlah mahasiswa asing mengenakan pakaian adat saat mengikuti kegiatan pameran dalam perlombaan Gebyar BIPA 2.0 2025 yang berlangsung di Unisma, Rabu (14/5/2025). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar perlombaan Gebyar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) 2.0 2025, Rabu (14/5/2025).

Sebanyak 40 mahasiswa dari 12 Negara turut berpartisipasi dalam perlombaan ini.

Mereka akan mengikuti tiga perlombaan yang telah dikategorikan.

Di antaranya ialah lomba bernyanyi, bercerita dan pameran yang diadakan di Gedung B Unisma.

Para peserta yang mengikuti perlombaan BIPA 2.0 ini merupakan mahasiswa asing dari sejumlah perguruan tinggi.

Mulai dari Universitas Brawijaya (UB), STIE MalangKucecwara, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), hingga Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS).

"Sebenarnya inti dalam kegiatan ini adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional."

"Kami sebagai perguruan tinggi sudah menjadi kewajiban untuk turut berpartisipasi dalam penguatan Bahasa Indonesia ke masyarakat dunia," kata Rektor Unisma, Prof Drs H Junaidi MPd PhD.

Perlombaan ini menurut Rektor ialah sebuah wadah bagi para mahasiswa asing yang telah memilih untuk belajar bahasa Indonesia.

Maka dari itu, para peserta berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur, yang berkompetisi untuk meningkatkan skill mereka.

Unisma juga menindaklanjuti keinginan dari pemerintah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia.

"Nantinya mahasiswa asing ini akan bercerita dan bernyanyi."

"Dua hal tersebut yang paling digemari oleh Warga Negara Asing (WNA) saat belajar bahasa Indonesia."

"Ceritanya nanti juga diambil dari cerita-cerita daerah," ungkapnya.

Sejumlah mahasiswa yang berpatisipasi dalam kegiatan ini berasal dari sejumlah negera.

Di antaranya ialah Polandia, Uzbekistan, China, Jepang, Vietnam, Mesir hingga Zimbabwe.

Para peserta pun terlihat cukup antusias dalam mengikuti perlombaan.

Saking niatnya, para peserta juga mengenakan pakaian adat dari berbagai macam daerah di Indonesia.

Ada juga yang menggunakan asesoris sesuai dengan tema yang mereka perlombakan.

"Senang rasanya bisa belajar bahasa Indonesia."

"Itu yang membuat saya tertarik dan saya senang budaya dan negara Indonesia."

"Saya jadi ingin mendalami lebih dalam lagi bahasa dan budaya Indonesia," kata Nigora, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang berasal dari Uzbekistan.

Dalam perlombaan ini, Nigora akan mengikuti kategori bercerita.

Dia akan menceritakan cerita rakyat Sangkuriang yang berasal dari Jawa Barat.

Dia menganggap, cerita Sangkuriang ini cukup menarik bagi dirinya saat belajar bahasa Indonesia.

"Saya sudah delapan bulan belajar bahasa Indonesia."

"Saya rasa itu menyenangkan."

"Dan membuat saya semakin cinta dengan Indonesia," tandasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved