Cerita Ajudan BJ Habibie Dapat Info Presiden Mau Diracun Usai Gantikan Soeharto, Nekat Cicip Makanan

Cerita ajudan BJ Habibie kaget dapat info presiden mau diracun usai menjabat menggantikan Presiden Soeharto yang lengser.  Dapat ancaman pembunuhan.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
ISTIMEWA/Tribunnews
ANCAMAN PEMBUNUHAN - Presiden ke 3 Republik Indonesia (RI) BJ Habibie. Salah satu ajudannya (berdiri di belakang sebelah kanan), Mayjen Purnawirawan Tubagus (TB) Hasanuddin. Ajudan BJ Habibie menceritakan ada ancaman pembunuhan kepada sang presiden sehari setelah dilantik menggantikan Presiden Soeharto. 

Lalu, dia pun melaporkan perubahan SOP untuk memasak makanan Habibie tersebut ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Namun, sebagai ajudan, Hasanuddin tetap memeriksa sendiri makanan yang dihidangkan ke Habibie.

Bahkan, demi membuktikan ada racun atau tidak, dirinya mencicipi makanan Habibie tersebut.

"Saya cicipi sedikit juga. Mudah-mudahan saja saya tidak keracunan. Saya ini perisai hidup, mau bagaimana? ajudan kan fungsinya seperti itu," jelasnya.

Gangguan keamanan terhadap Habibie ternyata tidak hanya sampai situ saja. Ternyata, kata Hasanuddin, ada informasi penyerangan oleh 'pasukan liar'.

Setelah ada informasi tersebut, Hasanuddin mengatakan anak dari Habibie dijemput dan diantarkan ke Istana Kepresidenan.

"Malam-malam lagi nih, ada informasi 'pasukan liar' sehingga atas perintah para senior, itu putra-putri (Habibie) supaya ngumpul di Istana dan mendapat pengawalan lebih khusus," jelasnya.

"Walaupun putra-putri Pak Habibie (mengatakan) 'ngapain om, kan saya nggak ikut politik?" sambung Hasanuddin.

 BJ Habibie saat bersama PM Malaysia Mahathir Mohamad (Antara)
 BJ Habibie saat bersama PM Malaysia Mahathir Mohamad (Antara) ()

Baca juga: Gaji 9 warga Sipil Jadi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Buruh Dibayar Rp 150 Ribu per Hari

Tak sampai di situ, Hasanuddin mengatakan ada pasukan lain bernama 'pasukan khusus' yang diisukan akan menyerang langsung kediaman Habibie.

Lantas, dirinya khawatir bahwa kedua pasukan tersebut mencoba menyerang Habibie.

Akhirnya, Hasanuddin pun berinisiatif tidur di depan pintu kamar Habibie demi menjaga sang Presiden dari isu serangan 'pasukan liar'. Dia mengaku tidur dengan beralaskan tikar.

Bahkan, ketika tidur, Hasanuddin sampai masih membawa senjata miliknya yang diletakkan di atas dadanya.

"Ya sudah, ini pintu (kamar) Pak Habibie, saya buka tikar, ya sudah saya pakai bantal dan tidur di sana. Bawa AK."

"Maksud saya kalau ada 'pasukan liar', paling tidak ngelewati saya dulu lah ya," cerita Hasanuddin.

Ternyata, inisiatif Hasanuddin itu tidak diketahui Habibie.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved