Korban Pemusnahan Bom di Garut

Gaji 9 warga Sipil Jadi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Buruh Dibayar Rp 150 Ribu per Hari

Terungkap alasan kenapa ada 9 warga sipil yang menjadi kroban ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut. Buruh dibayar Rp 150 ribu per hari.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Istimewa/sidqi al ghifari/tribun jabar
PILU KORBAN TEWAS- Foto diduga sumur (KANAN) tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara (KIRI) Senin (12/5/2025) pagi. 

Keluarga korban musibah ledakan amunisi atau bom kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin kemarin (12/5/2025) akan diberi perhatian pemerintah daerah.

Bentuk perhatian itu mulai dari pendampingan psikologis hingga santunan hingga biaya sekolah untuk anak yang ditinggalkan.

Pendampingan psikologis dilakukan agar para keluarga yang ditinggalkan dapat kembali bangkit setelah peristiwa nahas ini.

Sebab, ada sebagian keluarga yang histeris karena nyaris menjadi korban ledakan amunisi itu.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana, mengatakan telah menyiapkan sebanyak sembilan orang yang diterjunkan untuk mendampingi keluarga korban.

Mereka akan mendampingi keluarga korban dalam proses trauma healing.

"Kita terjunkan sembilan orang, kita akan dampingi untuk proses trauma healing," ujar Yayan baru-baru ini, dilansir Tribun Jabar.

Ada dua korban selamat dalam peristiwa ini.

Salah satu korban selamat, Ilmansyah(26), mengaku menyaksikan serpihan bagian tubuh para korban yang terkena ledakan.

Sampai saat ini, ia mengaku masih mengalami trauma atas kejadian tragis itu.

Sebab, kakaknya sendiri, Yusrizal (48), ikut menjadi korban ledakan amunisi.

"Saya takut sekali, ada serpihan-serpihan kulit (berserakan). Saya histeris."

"Trauma iya, masih syok kalo liat orang (saya merasa) sedih," kata Ilman setelah kejadian itu.

Diketahui, Ilman dan Yusrizal sama-sama menjadi pekerja dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa di desanya.

Sebelum terjadi ledakan, Ilman ditugaskan kakaknya untuk mengambil air laut guna mengisi tandon persediaan air.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved