Olah TKP Kecelakaan KA Malioboro Ekspres, Polres Magetan Libatkan Ditlantas Polda Jatim

para korban tertabrak Kereta Api Malioboro Ekspres, relasi Purwokerto-Malang, hingga mengalami luka-luka dan meninggal dunia.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.com/Febrianto Ramadani
OLAH TKP - Polisi melakukan Olah TKP untuk mencari tahu penyebab kecelakaan KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto-Malang, dengan 7 pengendara sepeda motor di JPL 08 masuk Desa/Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Selasa (20/5/2025) pukul 10.00 WIB. 

SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Polres Magetan terus mencari tahu penyebab pasti kecelakaan yang melibatkan kereta api dengan sejumlah pengendara sepeda motor.

Diketahui para korban tertabrak KA Malioboro Ekspres, relasi Purwokerto-Malang, hingga mengalami luka-luka dan meninggal dunia.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (19/5/2025) sekira pukul 13.00 WIB, di JPL 08 masuk Desa/Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

Kasatlantas Polres Magetan AKP Ade Andini mengatakan, Olah TKP dilaksanakan menggunakan teknologi tercanggih, yang disebut Traffic Accident Analysis (TAA), Selasa (20/5/2025) pukul 10.00 WIB.

“Metode ini untuk menentukan kondisi pada saat sebelum, saat, dan sesudah kecelakaan itu terjadi,” ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.

Baca juga: BREAKING NEWS : Sejumlah Pengendara Motor Terlibat Kecelakaan Dengan KA Malioboro Ekspres di Magetan

Dirinya menambahkan, setelah itu akan diproses lalu menghasilkan video 3D. Proses ini memakan waktu paling tidak 3 minggu, tergantung kesulitan atau situasi di lapangan.

“Kendaraan terlibat kereta api dan 7 kendaraan sepeda motor,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, menerangkan, Olah TKP dilaksanakan dengan melibatkan Ditlantas Polda Jatim.

“Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi,” terang AKBP Raden Erik, ditemui usai Panen Raya di Desa Mategal, Kecamatan Parang.

Menurutnya, Olah TKP dilakukan berbasis scientific diharapkan dapat melihat utuh, alur peristiwa kecelakaan.

Sehingga bisa dibuktikan secara ilmiah, melalui teknologi yang ada.

“Terkait jumlah korban terbaru, Alhamdulilah sampai saat ini tidak ada perubahan,” tandasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved