Persib Bandung

Dedi Mulyadi Meradang Ulah Oknum Suporter Persib Bandung Gunting Gawang, Cabut Rumput: Tunggu!

Dedi Mulyadi meradang ulah oknum suporter Persib Bandung gunting gawang, cabut rumput stadion menodai euforia juara: tunggu!

Instagram @dedimulyadi71/@net2netnews.reborn
KEMENANGAN PERSIB BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KANAN) saat merayakan kemenangan Persib Bandung juara Liga 1 2024-2025 bersama para pemain Sabtu, (24/5/2025). Ulah oknum suporter Persib Bandung menggunting gawang (TENGAH). Oknum lain mencabut rumput Stadion Gelora Bandung Lautan Api (KIRI). Dedi Mulyadi meradang tidak akan membiarkan. 

SURYAMALANG.COM, - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meradang dengan ulah oknum suporter Persib Bandung yang bertindak melebihi batas menodai euforia tim merayakan kemenangan. 

Persib Bandung diketahui berhasil menjadi juara Liga 1 2024-2025 pada Sabtu, (24/5/2025) lalu setelah sukses menaklukkan tim tamu, Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Meraih kemenangan melalui skor akhir 3-2 atas Persis Solo, Persib Bandung merayakan juara dengan penuh suka-cita.

Di tengah kegembiraan itu, ulah suporter Persib Bandung viral karena merusak stadion GBLA. 

Baca juga: Teori Rocky Gerung, Dedi Mulyadi Bisa Jadi Mulyono Jilid II, Balasan Gubernur Jabar Singkat Padat

Dalam video yang beredar di media sosial, oknum Bobotoh diduga melakukan perusakan fasilitas stadion, termasuk merusak rumput dan jaring gawang.

Terlihat beberapa oknum suporter lainnya menggunting jala gawang setelah laga Persib Bandung Vs Persis Solo berakhir.

Bahkan beberapa di antara mereka merasa bangga dan membagikan aktivitas merusak tersebut ke media sosial. 

Dalam video tersebut terdengar perekam mengadukan aksi oknum suporter itu kepada Dedi Mulyadi.

Baca juga: Pratama Arhan Diadukan Ibu Azizah Salsha ke Dedi Mulyadi, Minta Mantunya Dimasukkan Barak Militer

Perekam mengadu agar para oknum suporter itu dimasukkan ke barak militer karena perbuatannya.

“Pak Dedi tah, bawa ka barak pak,” sembari memperlihatkan perusakan yang dilakukan oknum suporter.

Meski diadukan, terlihat salah satu oknum suporter seolah tak keberatan dirinya dimasukkan ke barak militer.

Kemudian di Bogor, oknum Bobotoh diduga melakukan tindakan kriminal, melakukan pemukulan terhadap seorang dosen.

Dedi Mulyadi Meradang

Melalui unggahan di Instagram-nya Senin, (26/5/2025), Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan mentolerir tindakan kriminal. 

'Proses pidana atau barak militer adalah solusi untuk anda sekalian,' tulis Dedi Mulyadi.

Baca juga: Tangis Bahagia Orang Tua Siswa yang Pulang dari Barak Militer Program Dedi Mulyadi: Lebih Tenang

Kata Dedi Mulyadi, merayakan kemenangan adalah ekspresi yang dinanti-nantikan. 

Namun, Dedi Mulyadi tegas tidak toleransi terhadap tindakan-tindakan yang mengarah kriminal melakukan perusakan terhadap fasilitas Stadion GBLA.

"Tunggu aparat segara datang menjemput untuk segera dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan," kata Dedi Mulyadi.

"Apakah itu terbukti pidana agar diproses apabila di bawah umur maka barak militer tempat untuk anda semua dilakukan pembinaan sampai anda menyadari tindakan anda memang salah," sambungnya.

Aksi Pemukulan

Seperti disinggung sebelumnya, ada oknum Bobotoh diduga melakukan pemukulan terhadap seorang dosen.

Ternyata korban adalah pengajar di salah satu Universitas swasta Kota Bogor berinisial YS. 

Oknum suporter itu memukul dosen menggunakan helm, bahkan tampang oknum Bobotoh terekam dengan jelas.

YS menduga, oknum Bobotoh tersebut dalam kondisi yang mabuk.

“Kalau bukan mabuk gak mungkin emosi. Soalnya teman-temannya juga santai saja,” kata YS kepada  TribunnewsBogor.com (grup suryamalang), Sabtu (24/5/2025).

Saat kejadian, oknum itu tidak menggunakan atribut Persib Bandung dan hanya mengenakan kaos berwarna putih bertuliskan Bandung.

“Kalau atribut dia gak pake sama sekali. Dia cuman pakai kaos aja,” ujarnya.

Baca juga: Sosok Nera Tidak Tahu Siapa Dedi Mulyadi, Siswi Jalan 2 Km ke Sekolah Naik Rakit Nyaris Putus Asa

YS menduga oknum itu emosi sebab Ia menggunakan bahasa gaul lu dan gua.

“Emang gak boleh saya pakai bahasa lu dan gua. Mungkin saya disangkanya The Jak atau gimana. Jadinya dia emosi,” ujar YS.

YS tidak mengalami luka setelah dipukul, namun ia akan membuat laporan polisi terkait kejadian ini.

“Rencana saya besok mau bkin BAP ke Polsek Tanah Sareal,” tandasnya.

Pemukulan terjadi saat YS hendak pulang ke kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Namun, saat di Underpass Sholis, oknum supporter tiba-tiba memukulnya menggunakan helm.

Oknum Supporter ini saat kejadian sedang ikut konvoi bersama temannya merayakan gelar juara Persib Bandung.

“Saya klakson kan waktu itu supaya jalan dibuka untuk pengendara lain," ujar YS.

"Karena waktu kejadian memang lagi konvoi juara. Tapi, si oknum ini kaya ga terima dan mukul saya pakai helm awalnya,” pungkasnya.

Bonus Untuk Persib Bandung

Kemenangan Persib Bandung dirayakan dengan suka cita oleh Dedi Mulyadi hingga menyiapkan bonus untuk para pemain. 

Saat konvoi bersama Bobotoh Persib di Kota Bandung, Minggu (25/5/2025), Dedi Mulyadi janji akan memberikan bonus sebesar Rp1 miliar untuk Persib Bandung

Dedi Mulyadi memastikan bonus itu tidak berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) atau dana pemerintah.

"Saya akan menyampaikan bonus, bonus bukan dari APBD ya. Nggak boleh pakai dana pemerintah. Bonus dari saya Rp1 miliar," tegas Dedi Mulyadi, Minggu melansir TribunJabar.id.

Dedi Mulyadi juga mengutus Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk mengoordinasikan bonus tambahan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sentil Temuan KPAI: Ancaman Tak Naik Kelas Jika Tolak Barak Militer Turun Ambil Peran

Lagi-lagi Dedi menegaskan, bonus tambahan itu tidak boleh mengambil APBD.

"Saya tugaskan Pak Sekda untuk mengoordinasi pejabat Pemprov Jabar agar memberi bonus Rp1 miliar, tapi tak boleh pakai duit APBD. Jadi bonusnya Rp2 miliar," kata Dedi Mulyadi.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga berjanji akan menggelontorkan uang Rp25 juta per orang untuk petugas yang berdinas saat upacara HUT RI pada 17 Agustus 2025 mendatang.

Petugas-petugas itu disebut merupakan siswa-siswa yang mengikuti program barak militer di Dodik Lembang.

"Saya ngasih bonus untuk petugas upacara dari Dodik ini Rp25 juta untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing," ujar Dedi Mulyadi, Selasa (20/5/2025).

Dedi Mulyadi kemudian membahas asal uang yang digunakannya untuk memberi bonus.

Gubernur Jawa Barat itu menegaskan uang-uang yang ia berikan untuk warga Jabar, merupakan hasil dari dirinya ngonten di media sosial.

"Nanti ditanya lagi, 'Itu duit dari mana?' ladang ngonten!" kata Dedi Mulyadi, disambut tawa peserta upacara.

"Saya selalu ditanya, 'Pak Dedi, duitnya dari mana? ngonten?' Habis itu dipermasalahin lagi," imbuhnya.

(TribunJakarta.com/TribunJabar.id)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved