Jadi Langganan Mertua, Wali Kota Solo Kecewa Ayam Goreng Widuran Non Halal, Berdiri Sejak 1973

Padahal jadi langganan mertua, Respati Adi Wali Kota Solo kecewa ternyata Ayam Goreng Widuran non halal. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin
AYAM WIDURAN NON HALAL- Keluarga Wali Kota Solo Respati Ardi kecewa setelah warung makan legendaris Ayam Widuran di Solo baru mencantumkan label non-hahal, padahal langganan 

SURYAMALANG.COM - Padahal jadi langganan mertua, Respati Adi Wali Kota Solo kecewa ternyata Ayam Goreng Widuran non halal

Pihak Ayam Goreng Widuran baru saja menyatakan jika makananya non halal di tahun 2025. 

Padahal, restoran Ayam Goreng Widuran sudah beridiri sejak 1973.

Keluarga Wali Kota Solo Respati Ardi merasa kecewa setelah warung makan legendaris Ayam Widuran baru mencantumkan label non-hahal.

Respati mengaku kecewa lantaran Ayam Widuran di Solo itu merupakan salah satu makanan kesukaan keluarganya, terutama mertuanya saat masih hidup.

Namun, tak disangka bahan dari ayam goreng yang telah dimakan keluarganya itu ternyata mengandung minyak babi.

Pihak rumah makan tersebut diduga telah menyembunyikan salah satu produk buatan mereka yang nonhalal.

Respati mengatakan tak jarang keluarganya menyantap makanan yang dibeli dari warung yang beralamat di Jalan Ir Sutami, Widuran tersebut.

AYAM WIDURAN NONHALAL- Keluarga Wali Kota Solo Respati Ardi kecewa setelah warung makan legendaris Ayam Widuran di Solo baru mencantumkan label non-hahal, padahal langganan
AYAM WIDURAN NONHALAL- Keluarga Wali Kota Solo Respati Ardi kecewa setelah warung makan legendaris Ayam Widuran di Solo baru mencantumkan label non-hahal, padahal langganan (TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Profil Pendidikan Roy Suryo Ternyata Lulusan Kesehatan, Jadi Pakar Telematika Teliti Ijazah Jokowi

Baca juga: Sembunyi-sembunyi INI 3 Kejanggalan Klaim Bareskrim Polri soal Ijazah Jokowi Asli, Versi Roy Suryo

Atas informasi yang ditutup-tutupi oleh pihak pengusaha warung itupun Respati mengaku sangat kecewa.

"Itu ayam goreng kesukaan almarhum mertua saya, jadi kami sekeluarga cukup kecewa," ungkap Respati.

"Berkunjung nggak, dulu makannya dibawa pulang. Dulu waktu almarhum mertua masih ada," lanjut dia.

Atas polemik tersebut, kini Respati pun langsung merespon dengan melakukan rapat mendadak dengan sejumlah Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD).

Salah satunya adalah untuk segera mengeluarkan regulasi untuk mengatur terkait kuliner halal dan non halal yang ada di kota Solo.

"Jadi saya mengapresiasi kalau sampai minta maaf. Tapi hari ini saya sudah bergerak bersama Satpol PP dan Disdag, kita akan melakukan percepatan terkait sertifikasi halal. Ini masalah perlindungan konsumen," terang Respati.

Atas keluhan masyarakat karena kecewa dengan perbuatan pengelola makanan tersebut, Respati pun menghimbau pengusaha kuliner lain untuk tidak melakukan hal serupa.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved