Peluru Nyasar Lukai Nenek di Lekok Pasuruan, DPRD Desak Evaluasi Tata Ruang Demi Keamanan Warga

Suyati (55), warga Dusun Karang Asem, Desa Wates, terluka di bagian paha kiri akibat terkena proyektil peluru saat berada di pinggir jalan

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Eko Darmoko
IST
PELURU NYASAR - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono, saat menjenguk Suyati, korban peluru nyasar. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Insiden peluru nyasar menggemparkan warga Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Suyati (55), warga Dusun Karang Asem, Desa Wates, terluka di bagian paha kiri akibat terkena proyektil peluru saat berada di pinggir jalan di wilayah Desa Pasinan, Selasa (27/5/2025).

Informasi yang didapat, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itu, Suyati baru saja pulang mengambil sayuran, dan tiba-tiba terjatuh terkena luka tembak.

Warga yang melihat kejadian itu segera menolong korban dan membawanya ke RSUD Grati menggunakan mobil pikap.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut.

Ia menyebut insiden peluru nyasar sudah terjadi berulang kali dan hal ini menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga sipil.

“Saya sangat prihatin, karena ini bukan kejadian pertama. Sejak 2019, tercatat sudah empat kali terjadi insiden peluru nyasar."

"Bahkan, pada 2023 lalu, rumah warga sempat terkena mortir. Saya berharap pemerintah bisa turun tangan untuk segera penyelesaian,” katanya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (28/5/2025).

Menurut Eko,sapaan akrabnya dengan jumlah penduduk sekitar 40 ribu jiwa atau 15–16 ribu kepala keluarga di kawasan tersebut, wilayah Alastlogo dan sekitarnya tidak lagi layak dijadikan zona latihan militer.

Maka, harapannya dalam tataran pemerintah harus membuat kebijakan.

“Ini wilayah padat penduduk. Mereka adalah rakyat Indonesia yang punya hak dasar untuk merasa aman dan nyaman.

Pemerintah harus hadir dan tidak membiarkan rakyat menjadi tumbal dari aktivitas militer. Persoalan ini harus segera diselesaikan,” terangnya.

Eko juga mendorong evaluasi tata ruang wilayah Kabupaten Pasuruan, khususnya wilayah-wilayah yang berdekatan dengan kawasan latihan militer.

Ia mendorong agar wilayah itu tidak lagi dijadikan sebagai zona militer dalam penataan ruang Kabupaten Pasuruan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved