Sosok Dewi Astutik dari Ponorogo Jatim, Buronan Interpol Kasus 2 Ton Sabu-sabu Senilai Rp 5 triliun

Sosok Dewi Astutik dari Ponorogo Jatim, Buronan Interpol Kasus 2 Ton Sabu-sabu Senilai Rp 5 triliun

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Pramita Kusumaningrum
BURONAN INTERPOL - Gerbang masuk Dusun Sumber Agung Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (27/5/2025). Desa ini merupakan alamat Dewi Astutik, buronan Interpol atas kasus penyelundupan sabu-sabu 2 ton senilai Rp 5 triliun. 

Laporan Pramita Kusumaningrum

SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Badan Narkoba Nasional (BNN) memberikan red notice kepada Dewi Astutik sebagai buronan Interpol sejak 2024.

Nama Dewi Astutik muncul saat konferensi pers penyergapan yang dilakukan BNN dan menyebutkan ada 2 ton sabu-sabu senilai Rp 5 triliun.

Dewi Astutik adalah otak dari penyelundupan 2 Ton sabu-sabu melalui MT Sea Dragon Tarawa.

Kemudian, viral di media sosial bahwa Dewi Astutik merupakan warga Jawa Timur.

Pun beberapa identitas Dewi Astutik berupa foto copy KTP maupun paspor viral di media sosial.

Dalam identitas kependudukan itu tertulis bahwa Dewi Astutik beralamat di Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Polres Ponorogo pun mengecek kebenarannya dengan mendatangi lokasi sesuai alamat yang beredar.

“Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (28/5/2025).

Dia menjelaskan bahwa mencuatnya nama Dewi Astutik karena penangkapan kapal KM Sea Dragon Tarawa yang membawa 2 ton narkotika jenis sabu-sabu.

Kapal Sea Dragon ditangkap di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025 lalu.

“Ditangkap sama BNN gabungan daerah Batam, 2 Ton, dari hasil investigasi awal ya memang masih satu sama dengan Freddy Pratama dengan Dewi Astutik," terangnya.

Dewi Astutik sesuai KTP merupakan warga Kabupaten Ponorogo, Jatim. Tetapi nama aslinya bukan Dewi Astutik.

“Identitas yang pertama dipalsukan, punya keluarganya."

"Orang situ (Ponorogo) tapi kartunya (KTP) dipalsukan,” terang mantan Waka Polres Berau Polda Kaltim.

Dari hasil identifikasi bahwa, Dewi Astutik memang sudah lama menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terakhir berangkat di Kamboja

“Disinyalir di Kamboja, sudah jadi rednotice oleh BNN, jadi buronan Interpol. Memang orang Ponorogo, sudah lama jadi PMI,” tegasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved