Tim SAR Terjunkan 2 Perahu Karet untuk Mencari Korban Hanyut di Sungai Brantas Sanankulon Blitar

Tim SAR Terjunkan 2 Perahu Karet untuk Mencari Korban Hanyut di Sungai Brantas Sanankulon Blitar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
TERJUNKAN PERAHU KARET - Tim SAR gabungan menerjunkan 2 unit perahu karet untuk mencari korban hanyut di Sungai Brantas Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (28/5/2025). 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Tim gabungan SAR, BPBD, TNI, Polri, dan relawan mulai mencari korban hanyut di Sungai Brantas, Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (28/5/2025).

Tim menerjunkan dua unit perahu karet untuk mencari korban hanyut di Sungai Brantas.

Korban hanyut, yaitu, M Dava Nur Ilham (19), remaja asal Dusun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Korban diduga hanyut saat berenang menyeberangi Sungai Brantas, Selasa (27/5/2025) sore.

Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Yoni Fariza mengatakan, hari pertama pencarian difokuskan di sekitar lokasi korban hanyut di Sungai Brantas.

Pencarian korban hanyut di Sungai Brantas dilakukan dengan cara menggunakan perahu karet.

Baca juga: Remaja Sanankulon Blitar Hanyut saat Berenang di Sungai Brantas, Tim SAR Lakukan Pencarian

"Ini hari pertama kami fokus di sekitar TKP. Kami menggunakan dua perahu karet untuk mengaduk arus di sekitar lokasi korban hanyut," kata Yoni.

Dikatakannya, pencarian hari pertama dilakukan tidak terlalu jauh dari titik korban hanyut atau sekitar radius 3 kilometer dari titik awal korban hanyut.

"Kami terjunkan 30 petugas gabungan. Sebagian petugas masuk ke sungai menggunakan perahu karet dan sebagian menyisir dari atas sungai," ujarnya.

Selain itu, kata Yoni, tim SAR juga koordinasi dengan penjaga pintu air di bawah lokasi korban hanyut.

Hal itu untuk mengantisipasi seandainya korban keluar dari arah Blitar.

"Tadi malam kami sempat cek lokasi, debit air tidak terlalu tinggi, tapi arus deras."

"Kalau hambatannya, kondisi sungai berpasir dan sampah. Karena dimungkinkan korban tertutup pasir maupun sampah," katanya.

Kasun Gendong, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Sugeng Purnomo mengatakan, korban dan teman-temannya sering berenang di Sungai Brantas.

Warga sudah sering mengingatkan anak-anak agar tidak berenang di Sungai Brantas. Tapi, anak-anak tetap berenang di Sungai Brantas.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved