Info Malang

Sunarti Mendambakan Kejayaan Pasar Bareng Kota Malang Kembali, Telah Berjasa Sekolahkan 12 Anaknya

Suasana di Pasar Bareng Kota Malang terlihat lenggang saat pertama kali reporter SURYAMALANG.COM memasuki pintu gerbang depan, Senin (9/6/2025). 

Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/mg/Samuel
PEDAGANG PASAR BARENG : Sunarti sedang melayani pelanggan yang baru saja membeli bunga pepaya di lapaknya. Sunarti seorang penjual di Pasar Bareng telah berhasil menyekolahkan ke-12 anaknya dari lapaknya ini, namun saat ini kejayaan Pasar Bareng tak lagi ia rasakan. 

Namun ceritanya tentang Pasar Bareng tidak berubah.

Cerita tentang masa kejayaan dan harapan kembalinya kejayaan itu.

Pedagang yang lain, Yanto berujar, kondisi pasar sempat ramai di awal 2011.

Tahun di mana pasar masih belum direnovasi.

Menurut Yanto, keramaian justru terjadi saat pasar masih dalam kondisi lama.

Setelah direnovasi, pasar menjadi sepi.

Tak tahu apa penyebabnya.

”Ya tahun 2011 dan 2012 itu ramai-ramainya,” sambung Yanto.

Yanto mengeluhkan kondisi pasar menjadi sepi selepas dibangun kembali.

Ia berharap, peristiwa serupa tidak terjadi ketika Pemkot Malang nantinya menyelenggarakan program yang telah disusun untuk meramaikan Pasar Bareng.

Saat ini Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang merencanakan pengembangan Pasar Bareng akan difokuskan pada integrasi antara kebutuhan pasar tradisional dengan daya tarik kuliner yang kekinian.

”Konsepnya nanti akan kita sesuaikan, akan kita kolaborasikan dengan kuliner. Kita siapkan Pasar Bareng sebagai destinasi belanja baru setelah kita benahi Oro-Oro Dowo dan Klojen,” ujar Eko Sri Yuliadi, selaku Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.

”Kalau di Pasar Bareng yang bawah ini kan sepi, peminat dan pedagangnya juga sedikit. Tapi karena lokasinya strategis, perlu kita siapkan konsep terbaik untuk warga Malang,” tambah Eko.

Konsep yang diusung untuk meramaikan Pasar Bareng adalah konsep pasar yang ramah bagi generasi muda.

Hasil akhirnya disesuaikan dengan selera milenial agar tertarik untuk berbelanja dan berwisata di pasar.

“Targetnya pasti anak-anak muda. Konsep pasar ini harus benar-benar kekinian, supaya bisa menarik pelaku usaha dan wisatawan,” tegas Eko.

Sebelumnya, Pemkot Malang telah meningkatkan potensi kunjungan di Pasar Klojen dan Oro-oro Dowo.

Kedua pasar itu berubah konsep menjadi tempat tongkrongan anak muda, namun masih tetap mempertahankan pedagang awal di pasar tradisional tersebut.

Eko meyakini, modernisasi pasar-pasar tradisional akan menggerakkan perekonomian lokal.

Keberhasilan revitalisasi Pasar Klojen dan Oro-Oro Dowo menjadi bukti bahwa konsep pasar modern dengan sentuhan UKM dan kuliner mampu menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan.

“Sampai hari ini kita sudah lihat di Pasar Klojen dan Pasar Oro-Oro Dowo, UKM-nya jalan, pertumbuhan ekonominya juga ikut bergerak. Di situlah perputaran ekonomi terjadi,” pungkasnya. 

Salah satu rencana yang sedang digodok adalah menghadirkan kuliner tematik yang belum banyak ditemui di pasar lain.

Ragam makanan dari Nusantara, Asia, hingga Timur Tengah akan dihadirkan agar pasar ini memiliki ciri khas yang kuat dan mampu menarik wisatawan.

“Kulinernya nanti akan beda. Kita coba buat yang tematik, apakah dari makanan Nusantara, kolaborasi Nusantara dan Asia, atau mungkin dari Timur Tengah. Sehingga orang kalau ingin makanan khas, misalnya Timur Tengah, tahu ada di Pasar Bareng,” papar Eko. (Mg2/ Samuel Leonardo)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved