Pertumbuhan Ekonomi Regional Menguat, BI Malang Apresiasi Kolaborasi Antar Daerah
Pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang Raya pada tahun 2024 tercatat tumbuh solid sebesar 5,20 persen.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang Raya pada tahun 2024 tercatat tumbuh solid sebesar 5,20 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan Jawa Timur dan nasional.
Capaian ini menjadi sinyal positif atas keberhasilan sinergi antar daerah dalam menjaga stabilitas dan akselerasi ekonomi di kawasan tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Febrina mengatakan, pertumbuhan wilayah di Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo ditopang oleh sektor konstruksi dan ekspor.
Serta sektor unggulan seperti industri pengolahan yang menyumbang 39,85 persen terhadap struktur ekonomi wilayah.
Tak hanya itu, sektor perdagangan dan pertanian turut menjadi penopang utama pertumbuhan.
“Pertumbuhan ini bukan hanya angka, tetapi hasil dari kolaborasi lintas daerah, lintas sektor, dan komitmen bersama dalam memperkuat pondasi ekonomi regional,” ujarnya dalam kegiatan Sinergi Memperkuat Resiliensi Perekonomian Dinamika melalui Pengembangan Sektor Unggulan Daerah (Sekartaji) di Hotel Grand Mercure pada Selasa (17/6/2025).
Selain pertumbuhan ekonomi yang kuat, stabilitas harga juga terjaga dengan baik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahun ke tahun di Kota Malang dan Probolinggo, masing-masing berada pada angka 1,36 persen dan 1,58 persen.
Angka ini menunjukkan efektivitas kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang konsisten menjalankan strategi 4K.
Yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Melihat momentum yang ada, BI Malang memproyeksikan ekonomi Malang Raya Pasuruan dan Probolinggo pada 2025 akan tetap tumbuh positif, dengan estimasi berada di kisaran 4,6–5,4 persen.
Untuk mencapainya, BI menekankan pentingnya penguatan sinergi kebijakan lintas pemerintah daerah, terutama dalam mendukung proyek strategis nasional seperti Astacita, serta mendorong investasi dan ekspansi sektor prioritas.
“Sinergi lintas daerah adalah kunci. Baik dalam penguatan UMKM, pengembangan sektor pertanian, digitalisasi pembayaran, maupun promosi wisata dan perdagangan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga ada penghargaan yang diberikan kepada sejumlah kepala daerah.
Seperti Kota Malang, yang mendapat penghargaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) Terakseleratif Tahun 2024 dari BI Malang.
| Mulai Muncul Keluhan Akibat Perbaikan Drainase, Warung di Jalan Suhat Malang Sepi Pelanggan |
|
|---|
| Operasi Gabungan Keselamatan Lalu Lintas, Dishub Kota Malang Tilang 17 Kendaraan Karena KIR Mati |
|
|---|
| Suntikan Semangat Alumni Kosayu untuk Siap Hadapi Sinlui di East Java Championship 2025 |
|
|---|
| Aset Pemkab Malang Eks Tanah Bengkok Desa Dampit Diduga Susut 3,7 Ha, Temuan dari Hearing DPRD |
|
|---|
| Jalan Penghubung Antardesa di Singosari Ambles Akibat Aliran Sungai Tersumbat Sampah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/SEKARTAJI-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.