Pelatihan Fashion Desainer Berbasis AI bagi Siswa SMK di Kota Malang, Merancang Inovasi yang Adaptif
Agus Sunandar yang merupakan desainer kawakan dari Kota Malang langsung membimbing para siswa smk yang memang berasal dari jurusan desain di sekolah.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Upaya dalam mencari desainer muda dilakukan oleh Bank Indonesia Malang dengan menggelar pelatihan fashion desainer kepada siswa-siswi SMK pada Kamis (19/6/2025).
Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 29 peserta dari berbagai sekolah di Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo ini digelar selama dua hari, mulai 18-19 Juni 2025.
Agus Sunandar yang merupakan desainer kawakan dari Kota Malang langsung membimbing para siswa yang memang berasal dari jurusan desain di sekolah mereka.
Ada sejumlah materi yang dia berikan kepada calon-calon desainer muda ini.
Terutama berkaitan dengan Artificial Intelligence (AI) yang kini telah berkembang cukup pesat di bidang seni.
"Mau tidak mau, kami sebagai desainer harus mengikuti perkembangan zaman,"
"Dulu ada istilah digitalisasi fashion yang pengerjaannya menggunakan Corel Draw dan Photoshop,"
"Tapi sekarang sudah ada AI yang jauh lebih cepat dan membantu produktivitas desainer," katanya.
Melalui AI, Agus Sunandar ingin memberikan pemahaman kalau AI dapat membantu dan memudahkan desainer dalam membuat ide, rancangan dan apa yang sedang dibutuhkan.
Bahkan, dalam beberapa kali riset menggunakan AI dengan promp yang sama dengan akun yang berbeda, hasilnya akan berbeda.
Hal tersebut sudah dia coba dalam beberapa kali kesempatan dan menggunakan beberapa aplikasi AI yang berbeda pula.
"Generate AI ini sudah luar biasa. Mereka mampu menyesuaikan hasil sesuai dengan karakter orang meski promp-nya sama,"
"Bagi saya menggunakan AI bukanlah bentuk plagiarisme karena yang dihasilkan selalu berbeda,"
"Itu yang coba kami ajarkan kepada peserta agar lebih adaptif lagi mengikuti perkembangan zaman," ungkap pria yang juga Dosen Seni Tata Busana Universitas Negeri Malang (UM) ini.
Di sisi lain, Agus juga memberikan pembekalan tentang isu global berkaitan dengan fashion.
Selain tentang AI, dia juga menekankan tentang sustainable fashion atau yang berkelanjutan dan penggunaan Wastra Nusantara.
Dengan keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia, membuat fashion Indonesia di mata dunia cukup diperhitungkan.
Kondisi ini yang harus ditanamkan kepada desainer muda untuk terus mengembangkan potensi tanpa meningkatkan ciri khas budaya Nusantara.
"Positioning Indonesia saat ini bisa bersaing di industri global,"
"Tidak banyak negara yang bisa seperti ini," ungkapnya.
Pemberian pemahaman dasar tentang desainer di sekolah membuat Agus tidak mengalami kesulitan ketika memberikan pemahaman kepada para siswi ini.
Dirinya hanya tinggal memberikan pemahaman mengenai kondisi fashion di Indonesia, termasuk isu-isu yang saat ini sedang berkembang di dunia fashion.
"Mereka ini sudah punya dasar, jadi kami tinggal memasukkan terkait kondisi fashion dan industri fashion saat ini,"
"Seperti Modest Fashion, yang lebih menonjolkan gaya berbusana sopan yang kini menjadi isu global dan paling banyak diminati," ungkapnya.
Adanya pelatihan fashion desainer ini membuat Safira Galuh Nirmala, siswa SMKN 1 Turen Kabupaten Malang cukup antusias.
Sejak dari kecil, perempuan kelas 11 ini sudah menyukai dunia menggambar, terutama dalam hal mendesain.
Dari situlah, dia memiliki keinginan untuk menjadi seorang desainer di masa depan nanti.
"Acaranya keren, di sini saya mendapatkan banyak ilmu terutama cara menggunakan AI dengan positif membuat judul hingga storyboard,"
"Dengan menggunakan AI, gambar menjadi elegan dan terlihat lebih nyata dan lebih realistis," ungkapnya.
Pelatihan fashion designer dari BI Malang ini merupakan rangkaian kegiatan dari Fashion Bootcamp Wastranesia 2025.
Nantinya para peserta ini dituntut untuk membuat karya dan diperlombakan untuk dipamerkan dalam kegiatan Malang BI Youth-tiful Festival.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina menyampaikan, industri fashion ini masuk dalam ekonomi kreatif yang potensi pengembangannya cukup pesat di Indonesia.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi kreatif mampu membuka lapangan kerja bagi sekitar 26,47 juta orang pada 2024 kemarin.
Oleh sebab itu, Bank Indonesia turut mengembangkan sektor ekonomi kreatif ini melalui pendampingan UMKM yang salah satunya melalui dukungan pada pengembangan industri fashion.
"Pada intinya Kami ingin mewadahi desainer muda ini untuk terus mengembangkan gaya kreatifnya,"
"Apalagi di kota Malang potensi ekonomi kreatif cukup banyak dan kota Malang juga ditetapkan menjadi kota kreatif Indonesia pada tahun 2019," tandasnya.
| Besok, Malang Bersepeda 2025 Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kota Malang |
|
|---|
| Pertandingan Arema FC Vs Persija Jakarta Akan Diamankan 1.700 Personel Gabungan, Sambut JakMania |
|
|---|
| UPDATE Laporan Kasus Penggelapan Sertifikat Rumah Sejak Mei 2025, Saksi Korban Baru Diperiksa Lagi |
|
|---|
| PNM Bina Nasabah Ultramikro via Mekaarpreneur di Malang, Kerupuk Udang Pasir Madura Jadi Pemenang |
|
|---|
| Polres Malang Ungkap 186 Kasus Kejahatan dengan 54 Tersangka, Paling Banyak Curanmor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/DESAINER-bi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.