Derai Air Mata Nurjanah Gendong Jenazah Anak Dalam Kantong Plastik, Rumah Lenyap Kebakaran di Tebet

Derai air mata Nurjanah gendong jenazah anak di dalam kantong plastik, rumah lenyap dalam kebakaran hebat di Tebet, Wali Kota beri bantuan.

|
Wartakotalive.com/ Ramadhan LQ
KEBAKARAN DI TEBET - Nurjanah (KANAN) berderai air mata menggendong sisa jenazah anaknya Alfazah Putri Wahyudi yang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran hebat. Kondisi pasca kebakaran (KIRI) yang melanda kawasan permukiman padat di Jalan J, RT 06/RW 10, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025) dini hari. 

Ayah korban, Yudi (48), yang tinggal di Tanjung Priok, mengaku langsung datang ke lokasi setelah menerima kabar duka sekira pukul 04.00 WIB.

Meski telah berpisah ranjang dengan Nurjanah, hubungan komunikasi tetap berjalan baik.

“Saya langsung ke sini naik motor. Pas sampai, anak saya sudah di rumah sakit,” kata Yudi.

Yudi menyebut, korban ditemukan di lantai bawah dekat pintu depan rumah. 

Diduga korban jatuh dari lantai dua saat berusaha menyelamatkan diri.

“Posisinya tidur di atas, tapi ditemukan di bawah. Mungkin jatuh pas coba keluar,” ujar Yudi.

Keterangan Gulkarmat

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda menjelaskan penyebab kebakaran diduga karena lilin.

"Diduga dari nyala lilin karena sebelum kejadian kondisi lingkungan pasca-mati listrik," ujar Syamsul, Kamis (19/6/2025).

Peristiwa ini diketahui saat seorang saksi mata yang terbangun dari tidur melihat kobaran api di rumah tetangga yang berada tepat di sebelah rumahnya. 

Api, tutur Syamsul, bahkan sudah membesar saat pertama kali terlihat.

Menurut keterangan saksi, kebakaran diduga berasal dari nyala lilin. 

Kawasan itu sempat mengalami pemadaman listrik, sehingga warga menggunakan lilin sebagai penerangan. 

Api kemungkinan menyambar bahan yang mudah terbakar di dalam rumah, lalu merambat dengan cepat hingga menimbulkan kebakaran besar.

"Karena sebelum kejadian, kondisi lingkungan pasca-mati listrik dan dimungkinkan dari api lilin tersebut mengenai bahan yang mudah terbakar, lalu api membesar," jelas Syamsul.

Api lalu ditangani 20 Unit Disgulkarmat, P2B BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved