Gubernur Khofifah Target Jatim Produksi 1.457.900 Ton Gula di Tahun 2025, Faktor Lahan Meluas
Target produksi gula tahun 2025 ,1.457.900 ton tak berlebihan, pasalnya luas area panen tebu Jatim di tahun 2025 meningkat menjadi 252.135 hektar.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menargetkan Jatim untuk meningkatkan produktivitas gula di tahun 2025.
Tak tanggung-tanggung target dan proyeksi produksi gula Jatim di tahun 2025 dipatok akan menghasilkan 1.457.900 ton.
Target itu tak berlebihan, pasalnya luas area panen tebu Jatim di tahun 2025 meningkat menjadi 252.135 hektar.
Dari luasan itu diproyeksi jumlah tebu yang digiling di tahun 2025 adalah 18.777.409 ton dengan rendemen sebesar 7,76 persen.
“Dengan begitu di tahun 2025 ini produksi gula Jawa Timur diperkirakan akan menembus angka 1.457.900 ton. Meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya,” tegas Khofifah, usai mendampingi Wakil Presiden RI Gibran RakabumingI panen dan tanam tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Senin (23/6/2025).
Lebih lanjut ia menyebutkan, selain padi, salah satu kekuatan terbesar Jatim sebagai lumbung pangan nasional memang adalah komoditas tebu.
Data tahun 2024 menunjukan, produksi tebu di Jatim yang digiling di pabrik gula mencapai 16,69 juta ton dari total 238.135,6 hektare lahan tebu.
Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1.278.923 ton gula kristal putih dengan rata-rata rendemen 7,58 persen. Sementara produksi gula nasional di tahun 2024 adalah sebanyak 2.465.514 ton.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2024, pabrik-pabrik di Jatim menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional.
“Angka ini menempatkan Jatim sebagai sentra produksi gula terbesar di Indonesia,” tegasnya.
Sedangkan untuk kebutuhan gula Jawa Timur sendiri per tahun mencapai 281.397 ton. Yang artinya Jatim surplus gula sebesar 997.526.
Tingginya produktivitas gula juga ditopang oleh banyaknya pabrik gula di Jatim. Saat ini, ada 29 pabrik gula yang tersebar di 16 kabupaten/kota, antara lain Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang, Kediri, Madiun, Tulungagung, dan Sidoarjo.
Untuk memperkuat sektor ini, Pemprov Jatim mendorong berbagai kebijakan strategis.
Mulai dari pemberian permodalan dan insentif kepada petani, hingga pengembangan infrastruktur pertanian berbasis teknologi.
Khusus permodalan, Pemprov Jatim melaui Bank Jatim dan Dirut SGN sebelumnya telah melaunching Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) Kluster Petani Tebu Jatim dengan suku bunga tetap 6%.
Banyuwangi Bakal Diguyur Hujan hingga Sepekan Mendatang, Padahal dalam Puncak Musim Kemarau |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan 300 Drum Aspal Pemkab Tulungagung, Pola Sharing Perbaikan Jalan |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Salurkan Bansos Senilai Rp 6,142 Miliar di Kabupaten Tulungagung |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Salurkan Bansos Senilai Rp 5,7 Miliar, untuk Masyarakat Rentan Kabupaten Blitar |
![]() |
---|
Status Jalan Ngantang - Wlingi Naik Jadi Jalan Provinsi ke Gubernur, Akan Diperlebar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.