Breaking News

Trans Jatim Malang Raya

Bocoran Trans Jatim Malang Raya di Kota Batu Beroperasi Tahun 2025, 3 Halte Bus 1 Koridor, Apa Saja?

Bocoran Trans Jatim Malang Raya di Kota Batu akan beroperasi tahun 2025, ada tiga halte bus dan satu koridor, apa saja? Dishub usul jenis armada.

Instagram @dishubjatim/officialtransjatim
TRANS JATIM MALANG - Bus Trans Jatim yang beroperasi di Surabaya Raya (KANAN). Para penumpang di dalam bus (KIRI) duduk dengan tertib menikmati layanan transportasi umum bus yang digagas pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kini Trans Jatim akan segera beroperasi di Malang Raya. Dinas Perhubungan Kota Batu, telah mengikuti rapat di Bakorwil Kota Malang pada Rabu (25/6/2025). 

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang bahkan mengusulkan jenis armada untuk Trans Jatim Malang Raya.

Dishub mengusulkan mikrobus sebagai armada utama dengan menjalin komunikasi bersama paguyuban angkutan kota (angkot) konvensional untuk berfungsi sebagai angkutan pengumpan (feeder). 

Baca juga: DAFTAR Rute Trans Jatim Semua Koridor Tahun 2025, Ada Rencana Rute Baru Untuk Malang Raya

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan, pihaknya telah memberikan masukan kepada Pemprov Jatim terkait kondisi infrastruktur jalan di Kota Malang.

Widjaja menegaskan, kapasitas jalan di dalam kota tidak akan mampu menampung bus berdimensi besar seperti yang dioperasikan pada koridor Trans Jatim lainnya.

"Tingkat kesulitan di Kota Malang adalah kapasitas jalan. Tidak akan mungkin mampu menampung bus yang dengan dimensi besar, maka kami sarankan mikrobus," ujar Widjaja pada Minggu (8/6/2025).

Widjaja juga menjelaskan, telah ada dua konsep rute yang didiskusikan dengan pemerintah provinsi.

Alternatif pertama adalah rute yang membelah tengah kota melalui Jalan Ahmad Yani.  

Baca juga: Jadi Penghubung Wilayah di Malang Raya, Dinas Perhubungan Kota Malang Dukung Rencana Trans Jatim

Alternatif kedua adalah rute menyusuri lingkar luar kota dari Karanglo menuju Terminal Hamid Rusdi melewati Jalan Raden Intan, Sulfat, hingga Kyai Ageng Gribig.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Dishub Kota Malang telah merancang sistem feeder yang akan diintegrasikan dengan layanan Trans Jatim.

Konsep ini bertujuan untuk memberdayakan paguyuban angkot yang sudah ada dan kini tengah dalam tahap komunikasi intensif.

"Kami sudah berdiskusi dengan para paguyuban. Kata kuncinya adalah mereka ingin berubah menjadi lebih baik dan bisa bersaing," katanya.

Langkah ini diharapkan menjadi solusi bagi angkot yang saat ini berjuang dengan load factor atau tingkat keterisian penumpang yang sangat rendah, bahkan di bawah 30 persen.

Dengan berfungsi sebagai feeder, paguyuban angkot diharapkan dapat dialihfungsikan untuk melayani penumpang dari dan menuju halte Trans Jatim, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

Baca juga: Datangi Kantor Dishub, Jukir Pertanyakan Wacana Penurunan Tarif Retribusi Parkir di Kota Blitar

"Ini adalah peluang. Daripada mereka jalan dengan penumpang hanya dua atau tiga orang dan menghabiskan BBM, kita ajak bersama-sama untuk memecahkan masalah," jelasnya.

Meski Dishub Jatim menargetkan program ini berjalan pada Oktober tahun ini, Widjaja menyampaikan, terdapat kemungkinan penundaan.

Terkait tarif feeder, ia menegaskan, layanan tersebut akan tetap berbayar sesuai tarif yang berlaku saat ini, karena Pemkot Malang tidak mengalokasikan subsidi khusus.

"Yang terpenting kita memulai. Soal ada kekurangan, akan kita perbaiki. Kami sudah sepakat dengan teman-teman paguyuban," pungkas Widjaja.

(Kompas.com/Suryamalang.com/Dya Ayu)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved