Kronologi ASN Wanita di Kota Batu Korban KDRT Takut Pulang, Suami Kaget Tetiba Dilaporkan ke Polisi

Sulianto menjelaskan kliennya telah mengalami kekerasan berupa pemukulan sebanyak empat kali oleh suaminya.

Kekerasan itu menimpa Herlin di bagian wajah, kepala atas, bibir bawah dan dahi.

"Ketika pelapor hendak menepis, terlapor justru mengancam akan berbuat lebih kejam lagi," katanya.

Sulianto mengatakan ketika kliennya tidak pulang ke rumah, suami Herlin mau membuat laporan orang hilang ke Polsek Batu.

"(Faidlal) menggunakan nomor ponsel milik kakak pelapor (Herlin) serta asisten rumah tangga korban tanpa izin. Memang ada cekcok sebelumnya,” beber Sulianto, Selasa (24/6/2025).

Bahkan menurut Sulianto, kliennya sempat diusir oleh suaminya setelah peristiwa KDRT tersebut.

“Jadi usai cekcok kemudian KDRT, klien kami diusir dari rumah oleh terlapor," ujarnya.

"Klien kami juga mendapat ancaman dan intimidasi," katanya.

"Baru boleh pulang ke rumah setelah urusan diselesaikan," tandas Sulianto.

"Akibatnya selain tekanan psikologis, klien kami juga sempat mengalami mual dan pusing, sehingga perlu mendapatkan pendampingan dari psikiater karena mengalami trauma berat,” ujarnya.

Laporan Herlin teregister dengan Nomor LPM/419/VII/2025/SPKT/POLRES BATU/POLDA JAWA TIMUR. 

“Untuk sementara, klien kami tidak masuk kerja dan sudah izin,” ucapnya.

Versi terlapor

Terpisah, Faidlal Rahman mengaku terkejut dilaporkan ke Polres Batu.

Ia mengaku sampai dengan saat ini masih mencari istrinya yang dinyatakan hilang sejak Kamis, (19/6/2025) lalu itu.