Kronologi Kericuhan di Gelanggang Cabor MMA Porprov 2025, Ada yang Terobos Masuk Octagon

“Sebenarnya itu tidak boleh. Meski mendapatkan pukulan ‘curang’, atlet kami tidak oleng, tidak jatuh, dan sanggup melanjutkan pertandingan. Tetapi wasit memberikan tanda untuk menghentikan ronde melalui isyarat silang tangan, atlet kami dinilai KO,” beber Fauzan.

Atas kejadian ini, KONI Bangkalan tidak hanya melayangkan protes namun juga memutuskan tidak melanjutkan pertandingan cabor IBCA MMA meski semua kelas yang diikuti berhasil melaju ke babak final.  

“Kami tidak melanjutkan pertandingan MMA meski sudah menyisakan beberapa pertandingan yang semuanya babak final. Karena wasit dan juri tidak berdaya oleh tuan rumah sehingga mengorbankan fairplay. Ini juga jadi pembelajaran untuk pertandingan cabor-cabor lain, jangan sampai untuk kepentingan tuan rumah malah mengorbankan korban peserta lain,” tegas Fauzan.

SURYAMALANG.COM tengah berusaha mendapatkan konfirmasi terkait kericuhan ini pada penyelenggara dan pihak Kota Malang.

FOTO/tangkapan layar

RUGIKAN TIM TAMU : Keributan di dalam gelanggang yang dipicu tindakan tidak fair dan sikap intimidatif dari pihak tuan rumah tersaji pada partai final Cabor partai final Cabor MMA Kelas 56,7 Kg Nomor Standing Fight Putri yang mempertemukan Kabupaten Bangkalan dan tuan rumah Kota Malang di GOR Kanjuruhan pada Porprov IX Jatim, Selasa (24/6/2025)