Mitos di Balik Batalnya Kunjungan Presiden Prabowo ke Bojonegoro, Daerah 'Wingit' yang Dihindari ?

Batalnya kunjungan Presiden Prabowo ini bukanlah kali pertama seorang Presiden RI batal berkunjung ke Bojonegoro. Hal ini semakin menguatkan mitos

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Misbahul Munir
KUNJUNGAN PRESIDEN - Dokumentasi saat Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan peningkatan produksi lapangan Migas Banyu Urip ExxonMobil. Rencana kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Kabupaten Bojonegoro batal terlaksana, pada Kamis (26/6/2025), 

Perwakilan Public & Government Affairs EMCL, Dave A. Seta, menyatakan bahwa peresmian proyek tetap dilaksanakan, meskipun tanpa kehadiran Presiden Prabowo Subianto dilokasi.

“Kayaknya seperti itu. Tapi rencananya Pak Menteri (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mau ke sini,” ungkapnya.

Di tengah masyarakat, kabar pembatalan itu cepat menyebar, sekaligus meneguhkan kepercayaan yang selama ini berkembang.

“Begitu dengar berita kunjungan presiden, saya langsung yakin akan batal. Dulu juga sama, dari zaman Pak SBY sampai Pak Jokowi, tidak ada yang benar-benar datang ke sini,” kata Yanto, warga Kecamatan Bojonegoro.

Keyakinan masyarakat akan "kewingitan" Bojonegoro terus bertahan, meski pemerintah daerah dan pusat berkali-kali melakukan persiapan matang untuk menyambut kunjungan presiden.

Namun pada akhirnya, sosok tertinggi di negeri ini selalu urung menginjakkan kaki di tanah penghasil minyak terbesar di Indonesia ini.

Bojonegoro bukan sekadar kabupaten penghasil migas.

Daerah ini juga dianugerahi kekayaan sejarah, budaya yang melekat pada masyarakatnya.

Di tengah gegap gempita proyek nasional dan pembangunan infrastruktur, mitos lokal tetap hidup kadang samar, kadang nyata. Menjadi harmoni tersendiri di Bumi Angkling Dharma.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved